ANDALPOST.COM – Di antara empat orang yang tewas dalam penembakan massal di pesta ulang tahun ke-16 di Alabama pada Sabtu (15/4/2023), adalah Phil Dowdell yang menyelamatkan nyawa adik perempuannya.
Tiga puluh dua orang lainnya terluka dalam serangan Sabtu malam itu.
Phil Dowdell (18), mendorong gadis yang berulang tahun ke-16, Alexis Dowdell, ke tanah. Hal itu terjadi saat ada suara tembakan selama perayaan di sebuah studio tari di komunitas Dadeville.
“Hal terakhir yang saya katakan padanya adalah untuk tetap kuat,” kata Alexis kepada wartawan.
Alexis mengatakan Phil pergi menjemputnya setelah mendengar bahwa seseorang memiliki senjata.
Keduanya Sempat Terpisah
Saat suara tembakan terdengar, Phil mendorong Alexis ke tanah sebelum keduanya terpisah dalam huru-hara.
Belakangan, ketika Alexis menemukan Phil kembali, Alexis mengatakan saudara laki-lakinya yang sekarat tidak dapat berbicara. Meskipun dia membuka matanya dan mengangkat alisnya saat dia memeluknya.
Alexis dan ibunya, LaTonya Allen, mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa yang menyebabkan penembakan itu.
Allen mengatakan putranya membuatnya bangga “dalam segala hal.”
“Setengah hatiku hancur,” ujarnya.
“Ia seharusnya lulus bulan depan. Daripada saya pergi ke wisuda, saya malah pergi ke pemakaman untuk melihat anak saya,” sambung Allen.
Allen mengatakan ia yakin penembakan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang.
‘Semua Hati Kita Terluka Sekarang’
Pesta itu diadakan di dalam Mahogany Masterpiece Dance Studio. Tempat itu sempat diubah dari gedung bank tua yang terletak sekitar setengah blok dari balai kota di Dadeville. Sebuah kota berpenduduk sekitar 3.200 orang.
Tempat kejadian ditutup dengan pita kuning TKP pada hari Minggu (16/4/2023).
Polisi belum menyebutkan tersangka atau motif penembakan di Dadeville.
Mereka tidak banyak bicara tentang penyelidikan, tetapi mendesak masyarakat untuk memberikan informasi.
Keenan Cooper, DJ di pesta tersebut, mengatakan bahwa pesta dihentikan sebentar ketika para hadirin mendengar seseorang membawa senjata. Dia mengatakan orang-orang dengan senjata diminta untuk pergi, tetapi tidak ada yang pergi.
Cooper mengatakan ketika penembakan dimulai satu jam kemudian, beberapa orang berlindung di bawah meja tempatnya berdiri, dan yang lainnya lari keluar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.