Secara keseluruhan, Airbnb menghasilkan laba bersih sebesar $650 juta dari pendapatan $2,48 miliar. Laba bersih dan pendapatan tersebut masing-masing naik sebanyak 72% dan 18%.
Perusahaan mengatakan pemesanan terhadap unit-unit bisnisnya tumbuh di setiap wilayah. Perlu diketahui bahwa Airbnb sudah berada di 34.000 kota dan 191 negara di dunia.
“Faktanya, kami sekarang memiliki lebih dari 1,5 miliar kedatangan tamu sejak memulai Airbnb,” kata Co-Founder dan CEO Airbnb Brian Chesky pada konferensi pers perusahaan tersebut.
Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Airbnb menghubungkan kinerjanya yang kuat di kuartal kedua dengan pulihnya perjalanan domestik dan juga internasional di seluruh dunia. Bahkan pemesanan lintas negara global meningkat 16% di kuartal tersebut dibandingkan dengan Q2 2022.
Pada laporan tersebut mengejutkan publik sebab pendapatan yang diraih oleh Airbnb disokong dari sektor penyewaan dalam waktu yang lama. Biasanya fitur penyewaan dalam jangka waktu lama ini dimanfaatkan oleh para pelajar yang berada di wilayah lain.
Apalagi Airbnb berhasil menarik para pelanggannya dengan membuat tarif untuk masa inap lebih lama dengan harga terjangkau. Secara signifikan mengurangi biaya untuk masa inap lebih dari tiga bulan.
“Kami mulai menawarkan kepada tamu AS opsi untuk menghemat uang dengan membayar menggunakan rekening bank mereka, dan kami mempermudah tuan rumah untuk menawarkan diskon bulanan. Hasilnya, persentase daftar aktif baru kami yang menawarkan diskon bulanan melonjak dari 22% menjadi 50%,” jelas Chesky.
Selain itu, pasar online untuk akomodasi dan pengalaman juga melaporkan peningkatan tarif harian rata-rata (ADR). Nilai pemesanan kotor per malam, $166,01, naik 1% dari tahun ke tahun. Namun, ADR turun 2% di Amerika Utara karena tuan rumah telah menurunkan harga. (paa/ads)