Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Peningkatan Penggunaan AI: Berpotensi Menggantikan Pekerjaan Manusia

Ilustrasi Robot AI menggantikan pekerjaan manusia | Sumber: focusnj.org

ANDALPOST.COM – Peningkatan kecerdasan buatan atau AI dewasa ini, diperkirakan dapat memberikan dampak yang cukup signifikan. Khususnya, bagi pekerjaan setiap manusia saat ini.

Pada dasarnya, AI dapat memberikan kemudahan bagi pekerjaan yang dilakukan manusia tersebut. 

Akan tetapi, dalam beberapa hal penggunaan. AI juga sangat berpotensi untuk menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaan. 

Terutama, di mana perkembangan teknologi tersebut, sudah semakin tidak dapat dibendung.

Hal tersebut disampaikan juga oleh laporan yang dibuat oleh Goldman Sachs, sebuah perusahaan investasi dalam melakukan analisis ekonomi global. Dengan judul, The Potentially Large Effects of Artificial Intelligence on Economic Growth pada (26/03/2023).

Penelitian Goldman Sachs

Dalam laporan tersebut, perusahaan Goldman menyampaikan peningkatan AI saat ini tanpa sadar membuat kita berada dalam suatu situasi akselerasi. Dikatakan sebagai, ‘keadaan yang berlangsung cepat’.

Di mana, pekerjaan yang cepat, dan dilakukan secara otomatis dapat mendukung segala pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia. 

Adanya bantuan yang instan, dan hampir sama dengan pekerjaan manusia oleh AI dapat menimbulkan potensi penghematan biaya tenaga kerja. 

Khususnya, di sebuah kantor atau perusahaan yang menggunakan para sumber daya manusia dan digantikan dengan AI.

Selain itu, dengan penggunaan AI, hal ini juga dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan.

Seperti yang diketahui, AI dapat bekerja secara otomatis tanpa mengenal rasa lelah. Berbeda dengan manusia yang cenderung merasa lelah, ketika sudah mencapai batasan dalam melakukan sesuatu.

Ilustrasi perusahaan Goldman Sachs | Sumber: Reuters/Brendan McDermid

Selanjutnya, perusahaan tersebut, melalui laporan-nya juga menjelaskan bahwa, “Jika AI generatif memberikan kemampuan yang dijanjikannya, pasar tenaga kerja dapat menghadapi gangguan yang signifikan,” terang Goldman.

Pandangan yang dikemukakan itu, didasari oleh penelitian data tugas pekerjaan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 

Diketahui, Goldman dalam tim penelitian mereka, menemukan bahwa dua per tiga pekerjaan berpaku pada otomatisasi yang ditawarkan oleh AI. 

Adapun, perusahaan Goldman mengeluarkan estimasi dalam penelitiannya. 

Berdasarkan pekerjaan secara global, terdapat sekitar 300 juta pekerjaan manusia yang berpotensi terancam keberadaanya oleh AI.

Data Amerika Serikat dan Eropa Terkait Ancaman AI

Lebih lanjut, penemuan Goldman dalam laporan menjelaskan, dalam negara AS sendiri, mereka menemukan bahwa sebesar 25%-50% pekerjaan di negara tersebut bisa berpotensi digantikan oleh AI.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.