ANDALPOST.COM – Pengguna TikTok bersama dengan tiga orang pejabat partai Demokrat di Amerika Serikat (AS) melakukan demonstrasi di Washington DC, terkait kebijakan pelarangan aplikasi ini, Rabu (22/03/2023).
Selain itu, banyak orang-orang yang memegang tanda bertuliskan, “___ku tumbuh karena TikTok”, menjelaskan bagaimana konten mereka banyak mendapatkan peminat.
Diketahui, kebijakan pelarangan TikTok di AS, dilatarbelakangi akan ketakutan perihal privasi data yang diambil oleh aplikasi tersebut.
Banyak pejabat AS, yang ingin aplikasi buatan ByteDance itu dilarang. Mereka takut data yang akan diteruskan kepada Partai Komunis China (CCP).
Beberapa bulan lalu, Senator Marco Rubio berkata, “Saya ingin melarang TikTok karena alasan yang sangat sederhana. Mereka mengizinkan Partai Komunis China untuk mendapatkan akses ke semua data pribadi di perangkat apa pun di Amerika yang menggunakan TikTok”.
“Itu anak-anak kita, itu telepon yang terhubung ke telepon anak-anak kita, dan itu adalah ancaman keamanan nasional,” lanjutnya.
TikTok diduga tidak melindungi privasi penggunanya, sehingga CEO TikTok, Chew Shou Zi pun akan bersaksi di Komite Energi dan Perdagangan DPR AS.
Selama itu, diketahui, hubungan antara Washington dengan Beijing terus memburuk, karena kepentingan keamanan nasional.
Tanggapan Chew Shou Zi
Pernyataan Chew, mencakup serangkaian panjang jaminan dan mempromosikan rencana perusahaan yang rumit. Itu, dikenal sebagai Proyek Texas, untuk memenuhi masalah keamanan nasional AS.
Menurut rencana itu, penanganan data AS akan dibatasi oleh divisi terpisah dari perusahaan, dikendalikan bersama dengan Oracle dan di bawah manajemen yang berbeda.
Chew juga akan memberi tahu anggota parlemen AS, bahwa TikTok telah menghabiskan US$1,5 miliar untuk Proyek Texas. Serta, akan mempekerjakan 1.500 anggota staf yang berbasis di AS untuk mewujudkannya.
Selanjutnya, perwakilan Jamaal Bowman, Mark Pocan dan Robert Garcia, serta pendukung, akan mengadakan konferensi pers di Washington.
Hal itu mengenai undang-undang privasi berbasis luas, yang akan menangani semua perusahaan media sosial besar.
“Mengapa bisa ada histeria dan kepanikan serta penargetan TikTok?” Bowman bertanya.
“Mari kita lakukan hal yang benar di sini – reformasi media sosial yang komprehensif terkait dengan privasi dan keamanan,” lanjutnya.
Mark Pocan juga mengatakan “Perburuan penyihir xenofobia, memotivasi beberapa orang di pemerintahan untuk melakukan kebijakan pelarangan TikTok”.
“Melarang TikTok bukanlah jawabannya. Memastikan data orang Amerika aman adalah jawabannya,” sambung Mark.
Sementara itu, minggu lalu, diketahui pemerintahan Joe Biden ingin para pemegang saham aplikasi tersebut untuk melepaskan saham mereka, atau menghadapi potensi larangan.
Manfaat TikTok bagi Warga AS
Seorang pembuat konten TikTok berbicara pada hari Rabu, tentang bagaimana aplikasi itu telah menguntungkan bisnis mereka.
Diketahui, sebanyak 5 juta bisnis di AS menggunakan aplikasi tersebut untuk mempromosikan produk atau jasa mereka.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.