Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Penyakit Asma di Indonesia Mencapai 18 Juta Orang, Simak Gejala dan Faktor Risikonya

Penyakit Asma di Indonesia Mencapai 18 Juta Orang, Simak Gejala dan Faktor Risikonya
Ilustrasi seorang wanita penderita asma | sumber: Aido Health

ANDALPOST.COM – Asma merupakan suatu penyakit yang menyerang dan mengganggu sistem pernapasan manusia melalui peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Penyakit ini biasanya dapat dikenali dengan mudah yaitu adanya nafas yang terasa sesak.

Di Indonesia, penyakit ini umum terjadi dan penderitanya bisa dikatakan tergolong tinggi hingga saat ini. Menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2020, data menunjukkan bahwa penderita asma di Indonesia berkisar 4,5% penduduk. Tercatat, total pengidap asma di Indonesia mencapai 18 juta orang. 

Kondisi tersebut dapat terjadi pada semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia.

“Hampir setengah penduduk Indonesia kena asma. (Pengidapnya dari) beragam usia, yah, karena memang (asma) tak hanya menyerang anak-anak,” kata Dr.Arief dalam webinar Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada Kamis (4/5/2023).

Ia menambahkan, berdasarkan laporan dari Global Asthma Report 2022 mencatat penderita asma di seluruh dunia telah mencapai angka 262 juta jiwa. 

Sementara itu, menurut data World Health Organization (WHO), ada lebih dari 1000 orang meninggal akibat asma dalam setiap harinya. Terlebih lagi, kondisi tersebut dirasakan lebih parah oleh Negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Gejala Penyakit Asma

Penyakit asma umumnya belum bisa diidentifikasi secara pasti, tetapi para penderita asma biasanya memiliki riwayat penyakit ini karena faktor genetik.

“Biasanya memang ada riwayat keturunan dari orang tua ya,” kata Arief, Dokter Spesialis Paru.

Di samping itu, penyakit ini bukan termasuk ke dalam penyakit yang dapat disembuhkan. Namun, terdapat upaya untuk mengendalikan tingkat kekambuhan penyakit asma agar tidak menjadi parah.

“Asma ini tidak bisa sembuh, hanya bisa diminimalisir gejalanya. Artinya, ya, diatur saja,” lanjut Arief.

Terkait gejalanya, asma kerap kali muncul di malam hari dan apabila dipicu alergi. Berikut beberapa gejala asma di antaranya ialah batuk, sesak nafas, mengi atau napas berbunyi, hingga dada terasa berat.

Penyakit Asma di Indonesia Mencapai 18 Juta Orang, Simak Gejala dan Faktor Risikonya
Gejala sesak nafas saat asma kambuh | sumber Halodoc

Faktor Risiko Penyebab Asma

• Faktor Genetik atau Keturunan 

Asma umumnya dapat terjadi pada seseorang yang memiliki anggota keluarga beriwayat penyakit asma pula, seperti orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat. 

• Alergi

Orang dengan alergi tertentu seperti eksim dan rinitis (demam) dapat memicu penyakit asma. Termasuk juga, alergi terhadap serbuk sari, jamur, dan bulu binatang.

• Urbanisasi 

Jika seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tubuhnya akan mengalami adaptasi dan perubahan. Ini akan mempengaruhi perkembangan paru-paru dan dapat meningkatkan risiko asma. 

• Polusi

Polusi yang dapat menyebabkan asma dapat terjadi melalui tungau, debu, jamur, paparan bahan kimia, dan asap. Paparan berbagai alergen dan iritan lingkungan juga dianggap meningkatkan risiko asma, termasuk polusi udara di dalam dan luar ruangan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.