Ahmad, yang telah bekerja tanpa kenal lelah untuk membantu mencari orang lain, memohon lebih banyak dukungan.
“Kami membutuhkan lebih banyak tenda medis dan juga orang-orang untuk membantu kami menggali reruntuhan,” tegasnya.
“Ketika ditemukan, para penyintas dibawa ke klinik setempat yang sudah penuh sesak.”
“Orang-orang tidak punya rumah untuk kembali,” sambung dia.
Para pejabat WHO telah memperingatkan bahwa kurangnya akses terhadap layanan medis merupakan kekhawatiran utama.
“Setelah bencana apa pun, perempuan akan terus mempunyai bayi, orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya masih memerlukan perawatan, orang-orang masih akan mengalami masalah kesehatan akut karena berbagai sebab. Pemeliharaan dan pemulihan layanan kesehatan penting sangat penting,” kata juru bicara WHO.
Palang Merah juga mengakui adanya kebutuhan mendesak akan layanan darurat, serta kebutuhan dasar lainnya. Termasuk tempat berlindung juga menjadi hal paling mendesak.
“Kehancuran besar-besaran terhadap rumah telah membuat masyarakat terpapar cuaca buruk. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki tempat berlindung dan rentan ketika suhu turun di malam hari.”
“Ada juga kebutuhan akan barang-barang penting rumah tangga seperti peralatan dan wadah penyimpanan air,” jelas dia. (spm/ads)