ANDALPOST.COM – Pihak berwenang melakukan penyelidikan lebih mendalam mengenai penyebab kecelakaan maut kereta api di India, Minggu (11/6/2023).
Kini, penyelidikan mulai berfokus pada dugaan bypass manual dari sistem sinyal otomatis yang memandu pergerakan kereta api.
Dugaan Penyelidik
Penyelidik menduga, faktor tersebut yang menyebabkan kereta ekspres bertabrakan dengan kereta barang.
Penyelidik Komisi Keselamatan Kereta Api (CRS) menduga jalan pintas itu dilakukan oleh pekerja kereta api untuk menyiasati rintangan yang muncul.
Hal itu bertujuan untuk menghentikan lalu lintas jalan di persimpangan rel kereta terdekat.
Kecelakaan maut pada Jumat, (2/6/2023) di stasiun Bahanaga Bazar, di distrik Balasore di negara bagian Odisha, India timur, menewaskan sedikitnya 288 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.
Insiden nahas ini menjadi kecelakaan kereta api terburuk di India dalam dua dekade terakhir.
Media India dan internasional sebelumnya melaporkan bahwa, kemungkinan kerusakan pada sistem pensinyalan otomatis mungkin menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Namun, pihak CRS yang merupakan otoritas keselamatan kereta api India tidak memberikan tanggapan atas kemungkinan itu.
Jaringan Kereta Api India Terbesar Keempat di Dunia
Kereta Api India ialah jaringan kereta api terbesar keempat di dunia sekaligus monopoli negara yang dijalankan oleh Dewan Kereta Api.
Seorang juru bicara Indian Railways turut memberikan tanggapan atas kecelakaan tragis tersebut.
“Pekerjaan perbaikan terus dilakukan sesuai persyaratan” tetapi merusak sistem otomatis merupakan sebuah larangan,” terangnya.
Meski begitu, ia menolak menjelaskan lebih lanjut tentang penyebab kecelakaan itu.
“Penyelidikan sedang berlangsung,” imbuhnya.
Amitabh Sharma, kepala petugas informasi di Kementerian Perkeretaapian, mengatakan penyebab kecelakaan itu masih diselidiki.
Sharma menyatakan bahwa, berdasarkan keterangan penyelidik, tragedi ini kemungkinan dapat terjadi karena adanya sistem elektronik yang dilakukan secara manual. Namun, hal ini masih bersifat spekulasi.
“Ini semua adalah spekulasi yang tidak dapat kami konfirmasikan saat ini,” tegas Sharma.
Seorang juru bicara Biro Investigasi Pusat (CBI) polisi federal yang menggelar penyelidikan secara terpisah mengungkapkan kemungkinan kelalaian kriminal.
Sementara itu, lima warga desa Bahanaga mengatakan penghalang di perlintasan kereta api telah rusak selama hampir tiga bulan dan sering diperbaiki.
“Saat terjadi kesalahan, pembatas akan tetap macet dalam posisi tertutup dan harus dibuka secara manual oleh pekerja kereta api,” terang warga.
“Jika penghalang terbuka, sistem sinyal otomatis tidak akan mengizinkan kereta melewati perlintasan rel-jalan,” terang seorang pensiunan pejabat Kereta Api India.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.