Menurut laporan dari media pemerintah setempat, walaupun pertempuran telah usai, mereka masih mendengar adanya tembakan yang dilakukan oleh penembak jitu.
Tembakan tersebut dilakukan secara sporadis yang merupakan aksi balas dendam usai terbunuhnya jenderal Palestina dan pengawalnya.
Akibatnya, Kantor Presiden Palestina di Ramallah mengeluarkan pernyataan mengenai kekerasan tersebut. Dimana ia mengatakan bahwa “Tidak ada yang diizinkan mengintimidasi orang-orang kami dan merusak keamanan mereka,” ucapnya.
“Kami mendukung apa yang dilakukan pemerintah Lebanon untuk menegakkan hukum dan ketertiban. Dan kami menegaskan komitmen kami terhadap kedaulatan Lebanon, termasuk kamp pengungsi Palestina, dan menjaga keamanan dan supremasi hukum,” jelas pihak kepresidenan Palestina.
Kemudian, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mengatakan, “Kami menyerukan kepemimpinan Palestina untuk bekerja sama dengan tentara untuk mengendalikan situasi keamanan dan menyerahkan mereka yang mengganggu keamanan kepada otoritas Lebanon,” tegas Mikati. (zaa/rge)