Tanggapan Prabowo
Sementara itu pasca pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Prabowo mengatakan bahwa pertemuan tersebut hanya murni silaturahmi.
“Sebagai mana mestinya, silaturahmi ini sudah menjadi budaya di Hari Raya Idul Fitri,” ujar Prabowo.
“Saya adalah anak buah yang musti sowan ke pimpinan karena beliau (Jokowi) adalah panglima tertinggi.”
“Saya kira begitu saja karena tidak ada pembicaaran politis. Walaupun ada saya tidak akan bicara kepada kalian,” ujar Prabowo sembari tertawa.
Sementara itu, saat ditanya soal pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP, Prabowo memberikan jawaban diplomatis.
“Namanya politik, saya kira rakyat memang harus punya pilihan untuk demokrasi. Kita lihat perkembangan, kita lihat dinamika. Yang penting semua berorientasi kepada rakyat,” ujar Prabowo.
Sedangkan Prabowo sempat bercanda bahwa dirinya tetap bakal menjadi Capres mengingat ia di dukung oleh partainya.
Potensi kecil dirinya mendampingi Ganjar Pranowo sebagai bakal Cawapres.
“Komunikasi (dengan partai lain) berjalan terus. Partai saya (Gerindra) mencalonkan saya sebagai capres,” tukasnya.
Padahal sebelumnya PDIP Bersama KIB (PAN, PPP dan Golkar) dan KKIR (Gerindra dan PKB) akan membentuk Koalisi Besar untuk menghadapi Koalisi Indonesia Perubahan yang digaungi oleh NasDem, Demokrat dan PKS.
Namun, dijadikannya Ganjar Pranowo sebagai Capres akan mengubah arah politik.
Di lain sisi jika Koalisi Besar ini justru terealisasi untuk terbentuk, maka hal ini seolah menjadi pembenaran atas klaim yang dituduh ke PDIP. Yakni meminta jatah tiket Capres untuk masuk ke koalisi tersebut. (pam/ads)