Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pertumbuhan Angka Pekerjaan di Amerika Serikat Dilaporkan Melambat

Ilustrasi pekerja di Amerika Serikat. (Sumber: The New York Times/Melodie Jeng)

ANDALPOST.COM — Pada bulan lalu, pertumbuhan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) dilaporkan melambat. Hal ini merupakan tanda bahwa bobot suku bunga yang lebih tinggi, mungkin menjadi pemicu mulai memperlambat.

Dari pernyataan Departemen Tenaga Kerja, pada bulan Juni, pengusaha menambahkan 209.000 karyawan, ini merupakan kenaikan terkecil dalam lebih dari dua tahun.

Angka ini lebih sedikit dari yang diharapkan. Meskipun tingkat penganggurannya masih turun menjadi 3,6%, turun dari 3,7% di bulan Mei.

Pasar tenaga kerja ini diawasi dengan ketat, sejak bank sentral AS menaikkan biaya pinjamannya untuk melawan inflasi.

Meski Perekrutan tetap kuat, suku bunga acuan Federal Reserve melonjak menjadi lebih dari 5% dalam waktu kurang dari setahun.

Pernyataan itu benar pada bulan Juni, ketika para analis mengatakan sebanyak 209.000 pekerjaan ditambahkan lebih dari cukup untuk mengakomodasi pertumbuhan angkatan kerja. Meskipun angka itu merupakan jumlah terkecil sejak Desember 2020.

Diketahui, upah juga terus meningkat, dengan rata-rata pembayaran per jam naik 4,4% dari tahun lalu.

Namun, laporan bulanan ini datang bersamaan dengan data yang lain. Seperti penurunan lowongan pekerjaan, yang menunjukkan pasar tenaga kerja mungkin sedang mendingin.

Direktur Pelaksana Charles Schwab UK, Richard Flynn, mengatakan, bahwa laporan yang dikeluarkan ini memiliki sifat yang lebih lemah dari yang diperkirakan.

“Laporan pekerjaan hari ini sedikit lebih lemah dari perkiraan banyak orang,” ucapnya.

“Pasar tenaga kerja teta ketat, namun investor kemungkinan akan menginterpretasikan angka-angka ini sebagai tanda bahwa keretakan mulai muncul,” lanjutnya.

Dugaan Pemicu Pelambatan

Ilustrasi ekonomi Amerika Serikat yang menurun. (Sumber: Shutterstock via Equitablegrowth)

Disisi lain, para ekonomi sendiri  telah menghitung perkiraan mengenai pelambatan yang terjadi selama berbulan-bulan.

Hal ini karena suku bunga yang lebih tinggi memaksa para konsumen untuk mengurangi pengeluaran di bidang lain dan membuat pinjaman untuk ekspansi bisnis menjadi lebih mahal.

Namun, pertumbuhan pekerjaan telah secara konsisten melampaui perkiraan dan laporan perekrutan yang kuat dari prosesor penggajian swasta ADP awal di pekan ini.

Angka-angka ADP memicu aksi jual saham pada Kamis (6/7/2023), karena investor menyesuaikan taruhan tentang seberapa jauh suku bunga harus dinaikkan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.