Atas hal tersebut, Wakil Presiden Pemasaran Lysol, Benoit Veyser mengungkapkan terkait produk brand Lysol dari Reckitt.
“Lysol telah menjadi pemimpin dalam pembasmi kuman selama lebih dari 130 tahun. Tujuan kami, adalah untuk menjaga agar orang yang Anda cintai bebas dari penyakit tetap konstan,” terang Benoit.
“Akan tetapi, portofolio kami berkembang, untuk melawan penyebaran patogen penyebab penyakit pada permukaan, kain, dan sekarang mengudara,” sambungnya.
“Dengan COVID-19, yang membuat orang lebih sadar akan penularan kuman melalui udara. Kami dengan senang hati, memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi bagi konsumen untuk membersihkan udara,” tambah Benoit.
Kontrol Ketat pada Dampak Lingkungan Desinfektan
Selanjutnya, dalam menjalankan pengembangan dan proses pemasaran produk terbaru itu, Reckitt bekerja sama dengan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).
Secara khusus, dalam melakukan pengajian dan pelaksanaan yang sesuai dengan protokol.
Hal tersebut dianggap penting, di mana penggunaan dengan dilakukanya proses pemasaran secara meluas, sangat dibutuhkan suatu tes kemampuan.
Alhasil, tes tersebut ditujukan untuk dapat mengukur ‘Lysol Air Sanitizer’ dalam mengurangi virus dan bakteri di udara.
Hasil dari pengujian protokol yang kuat tersebut pun, menetapkan ‘Lysol Air Sanitizer’ sebagai produk antimikroba pertama.
Serta, merupakan satu-satunya yang disetujui oleh EPA, untuk secara efektif membunuh virus dan bakteri di udara.
“Setelah peninjauan dan pengujian ekstensif, Lysol Air Sanitizer terbukti membunuh 99,9% bakteri dan virus di udara,” jelas Anthony Kevek, Ilmuwan Senior R&D Global di Reckitt.
“[Lalu], memutus rantai penularan patogen melalui udara, dan menghadirkan tingkat baru perlindungan perawatan udara bagi konsumen,” tambahnya. (ben/adk)