ANDALPOST.COM – Dairy Queen milik Berkshire Hathaway diketahui sedang menjajaki pasar baru mereka. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan sayap bisnis perusahaan dalam bisnis makanan cepat saji tersebut. Dikatakan bahwa saat ini, perusahaan Diary Milk sedang melirik Taiwan menjadi salah satu negara tempat berkembangnya bisnis mereka.
Perencanaan tersebut dilihat akan cukup memberikan dampak dan resiko mengingat adanya situasi geopolitik antara China, Amerika Serikat dan Taiwan saat ini. Dimana perusahaan konglemerasi yang bertepatan di Omaha, Nebraska, merupakan perusahaan yang dimiliki oelh Warren Buffett sejak 1998.
Dalam perkembangannya Buffet melihat bagaimana bisnisnya berkembang dengan sangat pesat di China. Hal ini membuat negara tirai bambu tersebut menjadi pasar terbesar kedua yang telah mengoperasikan lebih dari 1.250 toko di sana dari total lebih dari 7.000 di seluruh dunia.
Pertumbuhan Bisnis ditengah Ketegangan
Seperti yang diketahui bagaimana akhir-akhir ini terjadi peningkatan ketegangan antara negara adidaya Amerika Serikat dan negara dengan ekonomi yang kian meningkat setiap tahunnya yakni, China.
Ketegangan yang tercipta menciptakan respon khawatir khususnya dari para investor ketika setuju untuk ikut melakukan pengembangan bisnis di Taiwan. Terdapat beberapa pertimbangan sepertid konflik yang kian meningkat. Hal ini menjadi ketakutan China dalam memutuskan untuk menyatukan Taiwan kembali dan akan memberikan konflik berkepanjangan.
Pemilihan Taiwan Sebagai Pasar Baru
Dalam menyikapi perencanaan yang dilakukan, Kepala eksekutif International Dairy Queen Inc, Troy Bader ikut menjelaskan. Bagaimana dipilihnya Taiwan untuk menjadi tempat pengembangan bisnis.
Melalui penjelasan yang diberikan, Bader beranggapan bahwa pihak perusahaan sering melihat ke jenis pasar yang sudah ada kemudian melihat pasar disekitarnya.
Dengan melakukan pendekatan seperti demikian, dapat memanfaatkan rantai pasokan yang sudah ada ketika membuka pengembangan bisnis yang baru. Dengan kata lain strategi Diary Queen melihat bagaimana perkembangan perusahaan mereka di China dan memilih Taiwan sebagai negara terdekat untuk melakukan pengembangan.
“Kami akan menjadi pintar. Tetapi kami akan terus tumbuh di pasar tersebut sehingga kami dapat hadir untuk para penggemar,” ujar Brader dalam wawancara dengan pers pada Jumat (5/5/2023).
Terdapat juga penjelasan lanjutan dari Brader.
“ada dalam daftar kami untuk dieksplorasi saat ini,” seperti halnya Australia, India, dan Eropa.
Keputusan yang Dievaluasi
Ternyata dalam proses perencanaan tersebut masih belum cukup meyakinkan. Hal ini masih membuat CEO perusahaan yakni, Buffet. Berpikir kembali dalam membuka pasar mereka di Taiwan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.