ANDALPOST.COM – Apple telah membatasi penggunaan AirDrop pada iPhone di China, Kamis (10/11/22). Ini terjadi setelah pengunjuk rasa menggunakan fitur berbagi file (AirDrop) secara diam-diam untuk menyebarkan pesan kritik kepada otoritas.
Smartphone yang dijual oleh Apple di China, kini hanya bisa menerima file dari non-kontak selama 10 menit melalui mekanisme AirDrop. Padahal, sebelum fitur tersebut mati secara otomatis, AirDrop tidak memberikan batas waktu.
Perubahan itu, terjadi setelah orang-orang menggunakan AirDrop untuk menyebarkan selebaran yang mengkritik Partai Komunis China di ruang publik yang ramai. Khususnya, setelah seorang pria menggantung spanduk di sebuah jembatan di Beijing bulan lalu.
Pria tersebut, menyerukan pencopotan “diktator, dan pengkhianat nasional Xi Jinping” serta dengan seruan diakhiri kebijakan nol-Covid China.
Pembaruan dalam peluncuran sistem operasi yang dirilis semalam ini, membuat pengguna iPhone harus dengan sengaja mengaktifkan AirDrop sesaat sebelum file dibagikan kepada penerimanya.
Hal ini membuat hampir tidak mungkin untuk menerima file tak terduga dari orang asing.
Tanggapan Apple Tentang AirDrop di China
Awalnya, Apple tidak menanggapi permintaan komentar AFP, dan tidak memberikan alasan untuk perubahan khusus ini.
Tetapi dalam deskripsi pembaruannya, Apple mengatakan untuk pengguna, bahwa sistem operasi sekarang termasuk perbaikan bug dan pembaruan keamanan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.