ANDALPOST.COM – Sebentar lagi, Piala Dunia Wanita 2023 akan resmi berakhir. Turnamen empat tahunan sekali tersebut terus membawa drama bagi negara yang bertarung di kompetisi itu.
Pada hari Selasa (8/8/2023) menjadi hari terakhir negara bertarung memperebutkan posisi untuk berjuang di babak delapan besar. Hasilnya, kini sudah ada delapan negara yang mengukir namanya di babak krusial tersebut.
Kolombia lolos ke delapan besar untuk pertama kalinya
Setiap Piala Dunia membutuhkan cerita Cinderella yang penuh dengan drama. Cerita Cinderella di turnamen tahun ini sepertinya layak disandang oleh Kolombia.
Kolombia yang datang bukan sebagai negara unggulan, sukses melaju ke babak delapan besar usai menumbangkan Jamaika di babak 16 besar. Perjalanan Kolombia di turnamen ini juga bisa dibilang mulus tanpa hambatan.
Di fase grup lalu, Kolombia bahkan berhasil menumbangkan negara raksasa Jerman dengan skor 2-1. Di fase grup juga mencatatkan bahwa Kolombia yang pernah satu kali kalah yaitu ketika melawan Maroko.
Meski tidak diunggulkan, Kolombia berhasil membuat sejarah yaitu dengan lolos ke babak selanjutnya. Stadion Melbourne Rectangular Stadium menjadi saksi mata sejarah baru tercipta bagi negara Amerika Selatan tersebut.
Dikenal sebagai negara yang luas wilayahnya 72% berupa hutan ternyata melaju ke babak delapan besar bukan sekedar harapan. Para pemain Kolombia juga harus diapresiasi sebab mampu menang meski hanya dengan 10 pemain.
Salah seorang pemain bertahan Kolombia, Manuela Vanegas diusir keluar karena akumulasi kartu kuning. Keluarnya sang pemain bertahan tersebut ternyata membawa berkah bagi timnya.
umpan silang sempurna tepat di atas pertahanan Jamaika berhasil dimaksimalkan oleh sang kapten Catalina Usme yang sedang menunggu di pertahanan Jamaika. Setelah mengontrol bola, Usme akhirnya mengeksekusi bola tersebut menjadi sebuah gol.
Las Cafeteras, julukan bagi Timnas Kolombia sekarang menjadi tim dengan peringkat terendah yang berhasil sejauh ini dalam sejarah Piala Dunia Wanita. Tentu sebuah pencapaian yang gemilang bagi anak asuh Nelson Abadia
Saat dijumpai seusai pertandingan, sang pelatih mengatakan timnya memang ingin membuat sejarah di turnamen ini.
“Kami ingin membuat sejarah. Lebih baik membuat sejarah daripada menceritakan sejarah. Ini adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi kami. Ini adalah kebanggaan nasional,” ucap Abadia yang dikutip dari Foxsport.
Prancis siap hadapi tuan rumah di babak delapan besar
Pertandingan partai 16 besar yang terjadi pada Selasa (8/8/2023) menjadi pertandingan mengesankan bagi Prancis di turnamen ini. Empat gol tanpa balas berhasil terukur di turnamen ini saat Prancis melawan Maroko.
Di babak selanjutnya yang akan digelar pada Sabtu (12/8/2023) mendatang, Prancis akan menghadapi sang tuan rumah, Australia. Pertandingan tersebut akan menjadi sesuatu yang dinanti oleh para pecinta sepak bola.
Matildas dan Les Bleues tidak pernah bertemu di panggung terbesar sepak bola. Namun, beberapa waktu lalu, The Matildas mengalahkan Prancis 1-0 dalam pertandingan pemanasan terakhir mereka seminggu sebelum acara, tetapi itu jauh dari meyakinkan, dan Prancis hanya membaik seiring perkembangan turnamen.
Meski begitu, pertandingan pada pemanasan tersebut tidak dapat diperhitungkan sebab di turnamen, setiap tim pasti akan menampilkan yang terbaik. (azi/fau)