Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pidato Anies Baswedan di Depan Prabowo, Sindir Gagalnya Mengurangi Angka Kemiskinan Desa

Pidato Anies Baswedan di Depan Prabowo, Sindir Gagalnya Mengurangi Angka Kemiskinan Desa
Capres Anies Baswedan kala hadiri Adepsi/doc Twitter

ANDALPOST.COM – Bakal Capres Anies Baswedan menghadiri acara Rakernas Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Adepsi) Tahun 2023, Jambi, Rabu (26/7/2023) kemarin.

Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa elite pemerintahan kabinet Presiden Jokowi -Ma’ruf. Ada juga bakal Capres dari Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan yakni Prabowo Subianto yang hadir.

Anies kala itu di depan Prabowo menyampaikan beberapa gagasannya dalam mengkritik program pemerintah.

Capres usungan Koalisi Perubahan untuk Perbaikan mengatakan jika program pemerintah saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Salah satu yang dia garis bawahi adalah program-program soal infrastruktur pembangunan proyek di desa.

Harusnya pembangunan di desa perlu melibatkan masyarakat lokal, supaya pembangunan bisa maksimal dan sesuai dengan kebutuhan.

“Desa itu selalu punya andil besar untuk negara. Di Antara seluruh pemimpin-pemimpin di negara ini pasti kakek atau neneknya berasal dari desa,” ungkap Anies.

“Oleh karena itu Pemerintah harus merawat Desa. Namun sayangnya seringkali ada program yang tidak sesuai.”

“Tapi juga di desa kita punya banyak masalah. Kita lihat persentase kemiskinan secara nasional ada 19 persen. 12 persen di desa 7 persen di perkotaan. Ini tidak boleh dibiarkan, Desa harus meningkat kesejahteraannya.”

“Kita merasakan program pemerintah itu banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan, atau cara melaksanakannya tidak sesuai di lapangan, betul?,” ungkap Anies.

Infrastruktur Desa Makin Miris

Pidato Anies Baswedan di Depan Prabowo, Sindir Gagalnya Mengurangi Angka Kemiskinan Desa
Capres Anies Baswedan/TikTok

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan jika ada banyak fasilitas umum yang di desa semakin hari semakin miris.

“Tapi juga yang tidak kalah penting adalah kebutuhan dasar pendidikan, air bersih, sanitasi, MCK yang makin hari makin dibutuhkan.”

“Karena itu, ke depan ketika melihat desa harus membayangkan desa yang sehat, tidak harus menjadi kota.”

Sayangnya hingga hari ini pemerintah seolah membiarkan desa berjalan sendiri tanpa ada pendampingan. Padahal bagi Anies, desa memiliki potensi yang menjadi kekuatan dari dalam untuk Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah harus menjamin secara aturan, secara kesejahteraan dan otoritas kepada setiap kepala desa di seluruh Indonesia.

Jangan sampai pemerintah berpangku tangan dan tidak terlibat atas setiap pembangunan desa.

“Selama ini desa seperti dibiarkan saja, sepertinya pemerintah berpangku tangan.”

“Padahal desa menyimpan banyak potensi yang menjadi kekuatan Indonesia dari dalam. Jika setiap potensi dari dalam ini dibiarkan maka di masa depan Indonesia akan punya kecenderungan ketergantungan kepada produk asing atau luar,” pungkas Anies Baswedan.

Selain itu, Anies juga mendorong agar Kepala Desa mau bekerja sama untuk maju membangun desa menjadi lebih baik. Selain infrastruktur desa juga harus memikirkan bagaimana membangun kualitas SDM yang mampu bersaing dengan masyarakat kota.

“Jadi tadi teman dari perangkat desa dan kepala desa menyampaikan beberapa hal dengan baik agar desa mereka bisa maju. Maka dari itu saya ingin agar kepala desa bisa memainkan perannya lebih optimal dan mereka punya tanggung jawab untuk memimpin desa-desa mereka dengan baik,” kata Anies usai memberikan kata sambutnya dalam menghadiri Rakernas Apdesi, Rabu (26/7/2023).

Selain itu, Anies juga menyebutkan, meski kepala desa (kades) punya tanggung jawab penting buat kemajuan desa, mereka juga perlu diberikan ruang lebih fleksibel dan kewenangan luas agar perkembangan desa lebih cepat.

Soal dana desa, menurut Anies lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa yang diyakini berbeda-beda. Hal ini untuk memastikan agar perangkat di masing-masing desa dapat bekerja sesuai karakteristik desa secara optimal.

“Lalu soal tata usaha, perekonomian desa harus tumbuh. Badan usaha baik itu berbentuk Bumdes, KUD, koperasi, dan swasta itu adalah yang harus dibesarkan,” ujar Anies. (pam/fau)