ANDALPOST.COM – Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, menyuarakan kerja sama global di Voice of the Global South Summit pada Kamis (12/12/2023).
Prayut Chan-o-cha hadir dalam pembukaan Voice of the Global South Summit atas undangan perdana menteri India, Narendra Modi, saat presidensi G20 India 2023.
Pembangunan Berpusat pada Manusia
Acara itu digelar secara virtual dengan tema “Voice of the South: Untuk Pembangunan Berpusat pada Manusia”.
Setidaknya ada 10 negara berkembang andal yang turut hadir di Voice of the Global South Summit.
India sengaja mengundang negara-negara tersebut lantaran dianggap berperan penting dalam kerja sama serta memiliki hubungan bilateral erat dengan India.
Sementara itu, di tengah krisis biaya hidup terbesar di abad ke-21, Prayut Chan-o-cha dengan tegas menyerukan kerja sama global. Hal ini dilakukan guna mengatasi krisis bahan bakar, pupuk, dan inflasi.
Lebih lanjut, perdana menteri Thailand itu juga mengataka bahwa ia ingin memperkuat kesiapan di tengah pandemi. Prayut juga berharap dapat meningkatkan kapasitas respons untuk konektivitas di semua dimensi.
“Semua itu melengkapi prioritas kebijakan nasional Thailand, menunjukkan kepemimpinan Thailand sebagai Ketua BIMSTEC saat ini. Dan berkontribusi dalam implementasi Bangkok Goals on BCG Economy yang diadopsi oleh 21 ekonomi APEC November lalu,” terang Prayut Chan-o-cha.
Dalam acara Voice of the Global South Summit, Prayut Chan-o-cha juga menjelaskan tiga gagasan mengenai Presidensi G20 India tahun ini.
Menurutnya, hal tersebut dapat sepenuhnya dimanfaatkan guna memperkuat suara negara-negara berkembang dalam tata kelola global. Juga mengarahkan ekonomi global menuju “globalisasi yang berpusat pada manusia” yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
“Ini memerlukan (1) mengeksplorasi pendekatan yang lebih holistik untuk pembangunan seimbang. Dibangun di atas Model Ekonomi Bio-Circular-Green Thailand (Model Ekonomi BCG) dan Gaya Hidup untuk Lingkungan India (LiFE). (2) memajukan paradigma pembangunan yang berpusat pada kesejahteraan rakyat. Melalui aksi pembiayaan transformatif dan Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular yang lebih erat. dan (3) memperkuat ketahanan rantai pasokan melalui pengembangan mekanisme global. Menjamin akses terhadap pangan, bahan bakar, dan pupuk yang terjangkau,” paparnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.