“Apabila kita bisa menindaklanjuti dan memperluas hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Takeda Science Foundation. Terutama di bidang bioteknologi dan biosains, ini akan sangat luar biasa,’’ kata Menkes Budi.
Harapan Pemerintah
Ke depannya, Menkes Budi menginginkan adanya kerja sama yang lebih jauh bersama Takeda Science Foundation.
Salah satu strategi untuk mencapai upaya tersebut adalah mengetahui lebih jauh terkait Universitas terbaik dan profesor terkemuka di Jepang.
Kemudian, mempertemukannya dengan para dokter dan ilmuwan di Indonesia agar dapat menyerap ilmu dan belajar langsung dari pihak-pihak terkait.
“Saya ingin mengetahui, apa saja Universitas terbaik di Jepang. Dan bagaimana para profesor di sana melakukan penelitian di bidang bioteknologi dan biosains,” ucap Menkes Budi.
“Kemudian, saya ingin menghubungkan para dokter dan ilmuwan di Indonesia dengan para profesor dan Universitas terbaik di Jepang. Sehingga mereka dapat belajar dari Jepang,’’ lanjutnya.
Selain itu, Menkes Budi juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Takeda Foundation atas dukungannya memberikan bantuan Fomepizole.
Bantuan tersebut diberikan kepada Indonesia saat mengalami krisis kesehatan penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) beberapa waktu lalu.
“Saya juga ingin berterima kasih kepada Takeda Foundation karena telah memenuhi kebutuhan Fomepizole di Indonesia saat ratusan anak Indonesia meninggal akibat gagal ginjal akut,’’ tutup Menkes Budi G. Sadikin. (rnh/zaa)