Sekalipun sudah ada niatan untuk mengusulkan bakal pendamping Ganjar, Mardiono mengatakan bahwa PPP masih belum membahas siapa saja yang akan diusung.
“Pembicaraan kami belum mengarah pada figur bakal cawapres,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak dari Majelis Pertimbangan PPP pernah menyatakan adanya peluang besar bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk diusung PPP dalam Pilpres 2024 mendatang.
Romahurmuziy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP mengatakan, bahwa keempat majelis dari partai telah melakukan dua evaluasi nama bakal calon presiden. Yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur Daerah Ibukota Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Evaluasi yang dilakukan oleh PPP ini dilakukan berdasarkan penilaian dari rekam jejak, dan kedekatan historis. Hingga hubungan emosional dengan keluarga besar PPP.
Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya nama Ganjar Pranowo diprioritaskan untuk diusung oleh partai yang memiliki logo Ka’bah tersebut.
Romahurmuziy atau yang akrab disapa dengan Romy pun mengatakan, bahwa memang Ganjar Pranowo memiliki peluang yang lebih.
“Mas Ganjar memang memiliki peluang lebih tertaut ke PPP dari aspek-aspek di atas,” ucapnya.
Menurutnya, adanya peluang yang lebih besar yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo untuk diusung oleh PPP adalah karena latar belakang keluarganya yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang mendirikan PPP.
Tidak hanya itu, Romy juga mengatakan, bahwa Ganjar hingga saat ini masih memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga yang pernah dan masih aktif di PPP. (ala/ads)