Diketahui pertemuan antara Australia dan Indonesia dalam sektor pertahanan sudah terjadi delapan kali. Pertemuan ini bermula dari Traktat Lombok 2006.
Kala itu Indonesia dan Australia terlibat kerjasama yang dilandasi sikap saling menghormati, bersahabat dan tekad maju bersama.
Tentu ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Prabowo di tengah gonjang-ganjing situasi geopolitik yang tidak stabil di kawasan laut Cina.
Kerjasama dengan Australia bakal menjadi senjata dan pertahanan solid untuk Indonesia di masa depan.
Mengingat Indonesia tentu membutuhkan negara maju untuk diajak kerjasama. Meskipun kekuatan militer Indonesia selalu menempati ranking lima terbaik dunia.
Namun soal teknologi persenjataan militer Indonesia masih kalah jauh dengan beberapa negara maju.
Walau memang sudah berhasil memproduksi rangka kapal selam sendiri namu alutista dan jet tempur Indonesia masih mengandalkan barang bekas dari negara-negara Eropa.
Diharapkan ke depan dengan dukungan dari teknologi di Australia, Indonesia mampu mengambil keuntungan prestis, salah satunya dengan menghemat perbelanjaan teknologi di bidang militer. (pam/fau)