Selain itu, tujuan utama pertemuan yang diagendakan dalam waktu dekat ini ialah untuk mengelola aspek kompetitif hubungan AS-Tiongkok, memitigasi potensi risiko, dan memastikan saluran komunikasi tetap terbuka.
Kedua belah pihak menyadari pentingnya dialog dalam mengelola perbedaan mereka dan mencegah memburuknya hubungan lebih lanjut.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Nancy Pelosi yang merupakan Ketua DPR Amerika Serikat.
“Tujuannya di sini adalah mengelola persaingan, mencegah dampak negatif dari risiko konflik, dan memastikan saluran komunikasi terbuka,” ungkapnya yang dilansir dari BBC (11/11/2023).
Komunitas internasional memantau dengan cermat pertemuan ini, mengingat implikasi global yang signifikan dari hubungan AS-Tiongkok.
Sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar dan pemain geopolitik yang berpengaruh, keputusan dan hasil dari pertemuan ini akan mempunyai konsekuensi yang luas
Tidak hanya mempengaruhi hubungan bilateral antara AS dan Tiongkok tetapi juga membentuk dinamika hubungan internasional yang lebih luas.
Pemerintahan Biden secara konsisten menekankan komitmennya terhadap diplomasi dan multilateralisme. Pertemuan ini menggarisbawahi dedikasi pemerintah untuk menjalin hubungan dengan Tiongkok secara konstruktif, yang bertujuan untuk menemukan titik temu sekaligus mengatasi perbedaan pendapat.
Lanskap geopolitik yang kompleks memerlukan navigasi yang cermat, dan pertemuan ini berfungsi sebagai langkah penting menuju arah tersebut.
Pada dasarnya, pertemuan tatap muka yang akan datang antara Presiden Biden dan Presiden Xi merupakan momen diplomatik yang penting.
Hal ini memberikan peluang bagi kedua pemimpin untuk mengatasi masalah-masalah global yang mendesak, mengelola ketegangan bilateral, dan meletakkan dasar bagi hubungan yang lebih stabil dan konstruktif antara AS dan Tiongkok. (paa/ads)