ANDALPOST.COM – Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memberikan pujian terhadap China atas kontribusi negara tirai bambu tersebut.
Lukashenko menyebut tidak ada yang dapat menahan pertumbuhan. Baginya, masalah apapun di dunia dapat diselesaikan dengan masukan dari China.
Namun, sekutu Vladimir Putin itu justru mengecam dan menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan hal salah lantaran menembak balon udara China baru-baru ini.
Seperti diketahui, AS sengaja menembak jatuh balon tersebut lantaran dianggap sebagai alat pengintai dari China.
Padahal, China dengan tegas mengatakan balon tersebut bertujuan untuk memantau cuaca.
“Hari ini, tidak ada yang bisa menahan China atau menghentikan perkembangannya,” terang Lukashenko, Selasa (28/2/2023).
“Saat ini, tidak ada satu masalah pun di dunia yang dapat diselesaikan tanpa China,” imbuhnya.
Alhasil, presiden Belarus itupun menyambangi China pada hari Selasa, selama 3 hari.
Kunjungan Lukashenko Menekan Klaim Netralitas China pada Perang Rusia-Ukraina
Menurut koresponden BBC China, Stephen McDonell mengatakan kunjungan Lukashenko itu kian menekan klaim China atas netralitas mengenai perang Rusia-Ukraina.
“Kunjungan 3 hari minggu ini ke Beijing oleh sekutu militer utara Rusia, pemimpin Belarus Alexander Lukashenko, semakin menekan klaim China atas netralitas dalam perang Ukraina. Terutama mengingat Xi Jinping belum berdiskusi dengan Zelensky sama sekali selama perang,” terang McDonell melalui akun Twitternya.
Kunjungan kenegaraan itu ia lakukan di tengah hubungan China dan AS kian memanas.
Terlebih, ketegangan geopolitik juga meningkat antara Rusia dan Ukraina.
Ketegangan antara AS dan China juga dipicu akibat sikap Beijing mengenai invasi Rusia-Ukraina.
AS menuduh China akan tetap memberikan bantuan militer ke Rusia.
Padahal langkah tersebut dapat membawa dampak serius bagi Ukraina dan dunia.
Kendati begitu, China justru menuduh balik AS bahwa menyerukan fitnah keji.
Pasalnya, China berkomitmen untuk tetap mempromosikan diskusi untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina.
“AS tidak berhak menuding hubungan China-Rusia. Kami sama sekali tidak akan menerima tekanan dan paksaan AS,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning.
China menegaskan akan tetap bersikap netral terkait perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama setahun.
Tetapi, China juga mengatakan tetap memiliki persahabatan erat dengan Rusia.
Sehingga, negeri tirai bambu itu engga mengomentari lebih jauh mengenai invasi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.