Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Presiden Filipina Berikan Pidato Kenegaraan di Tengah Unjuk Rasa

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memberikan pidato kenegaraan pertamanya sejak menjabat sebagai pemimpin negara. (Foto: Twitter)

ANDALPOST.COM — Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr menyampaikan pidato kenegaraan (SONA) guna menandai tahun pertamanya menjabat sebagai pemimpin negara Asia tersebut, Senin (24/7/2023).

Namun, pidato Marcos Jr tersebut disampaikan di tengah aksi unjuk rasa warga Filipina.

Operator dan pengemudi jeepney, sebuah minibus yang merupakan moda transportasi umum paling umum di negara itu, mengancam akan melakukan pemogokan untuk memprotes kesenjangan dalam rencana pemerintah menghentikan kendaraan mereka.

Sehingga, Marcos pun meliburkan sekolah serta perkantoran di hari tersebut.

Sayangnya, nasib para pengemudi jeepney maupun krisis transportasi yang kian memburuk di negara itu tidak menjadi fokus utama dalam pidato Marcos Jr.

Pidato berdurasi 75 tersebut justru membahas mengenai kontroversi mendesak lainnya. 

Seperti perselisihan teritorial dengan negara-negara di sekitar Laut Cina Selatan. Juga penyelidikan atas ribuan pembunuhan selama perang narkoba pendahulunya Rodrigo Duterte.

Marcos juga menggambarkan Filipina tengah berusaha bangkit dari kemerosotan sosial ekonomi akibat perang Ukraina dan pandemi COVID-19.

Tetapi, para kritikus menyebut banyaknya permasalahan di Filipina juga akibat pemerintahan Duterte yang kacau.

Padahal, kala itu keluarga Marcos membantu Duterte untuk berkuasa dan membuka jalan bagi dirinya untuk menjabat sebagai presiden.

“Saya tahu bahwa keadaan bangsa ini sehat dan membaik. ‘Filipina Baru’ telah tiba,” terang Marcos.

Inflasi

Dalam kesempatan itu, Marcos juga mengakui masalah terbesar dalam pemerintahannya yaitu mengenai inflasi.

Mengutip tren penurunan inflasi yang naik dari level tertinggi 14 tahun sebesar 8,7 persen di bulan Januari menjadi 5,4 persen di bulan Juni. Marcos pun mengatakan tengah menstabilkan perekonomian Filipina.

“Terlepas dari semua kesulitan, kami mengubah perekonomian. Kami menstabilkan harga semua komoditas penting,” sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.