“Data adalah new oil yang harganya tak terhingga. Para penguasa data bukan hanya bisa memahami kebiasaan dan perilaku masyarakat. Dengan memanfaatkan algoritma penguasa data dapat mengendalikan preferensi masyarakat. Ini yang kita semua harus hati-hati,” ia mengingatkan.
Ia melanjutkan bahwa di tengah suasana seperti ini, insan media arus utama justru sangat dibutuhkan menjadi rumah penjernih informasi.
Oleh karena itu, ia menyampaikan kepada seluruh pihak untuk bisa mendukung keberadaan media arus utama.
“Saya minta semua pihak, baik lembaga, pemerintah pusat dan daerah, BUMN, swasta, lembaga swadaya masyarakat, mendukung keberadaan media arus utama.”
” Media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan seluruh stakeholders harus memberikan dukungan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini ia juga mengingatkan media massa untuk berpegang pada idealisme, obyektif dan tidak tergelincir polarisasi memasuki tahun politik.
“Media harus mendorong pelaksanaan pemilu 2024, supaya berjalan jujur dan adil, serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat, dan menjadi referensi utama masyarakat mendapat informasi,” pungkasnya. (lth/fau)