ANDALPOST.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa akan ada pembaruan untuk ‘perlengkapan’ angkatan bersenjata Rusia (RAF). Sekaligus, mengatakan Ukraina tidak ada kesempatan melawan Rusia, Rabu (21/06/2023).
Dalam suatu acara penyambutan untuk lulusan top akademi militer Rusia, Putin menyatakan dalam pidatonya jika RAF akan menerima pembaruan untuk peralatan militernya.
Selain pembaruan peralatan, Putin juga sempat memberikan tanggapannya terkait berhentinya serangan balasan Ukraina kepada Rusia.
Alhasil, pihak Ukraina mengakui jika serangan balasan mereka, “lebih lambat dari apa yang dikira.”
Pembaruan Peralatan Militer Rusia
Diketahui, saat pertemuan Putin dengan lulusan-lulusan top akademi militer Rusia pada Rabu lalu, Putin sempat melakukan pidato terkait masa depan RAF dan situasi di Ukraina.
Dalam acara tersebut, Putin menyatakan bahwa peningkatan ‘kekuatan’ RAF adalah salah satu prioritas dia pada saat itu. Ia juga menyebut, militer Rusia akan mendapatkan banyak pengalaman atas operasi militernya di Ukraina.
Salah saru fokus utama Rusia, adalah perkembangan senjata nuklir dan rudalnya. Hal ini, diungkapkan Putin atas basis keamanan untuk negara.
“[Nuklir], adalah kunci jaminan keamanan militer Rusia dan sebagai stabilitas global,” ungkap Putin.
Selain itu, dilaporkan hampir setengah dari unit miiter yang berupa rudal strategis berbasis darat, sudah dilengkapi dengan rudal tipe ‘Yars’ (rudal balistik nuklir antar benua).
Alhasil, beberapa pembaruan untuk pasukan rudal Rusia termasuk, pesawat peluncur (glider) hipersonik ‘Avangard’, lalu ada rudal anti kapal hipersonik ‘Zircon’ untuk angkatan laut.
Lalu, ada rudal yang diluncurkan melalui udara, yaitu rudal hipersonik ‘Kinzhal’. Serta dengan, persiapan masuknya rudal balistik antar benua ‘Sarmat’.
Berikutnya, selain pembaruan untuk pasukan rudal, modernisasi pada sistem pertahanan udara, dan produksi drone juga akan ditingkatkan.
“Kami belum melakukan pembaruan kualitas untuk seluruh bagian dari angkatan bersenjata kami. Dan, [Rusia] akan mengantarkan rencana itu secara penuh,” terang Putin.
Oleh karena itu, industri-industri pertahanan Rusia diharapkan oleh Putin untuk meningkatkan produksi drone, dan sistem-sistem serangan yang ‘terkomputerisasi’.
Klarifikasi Presiden Putin
Selanjutnya, selain pernyataan terkait perkembangan RAF, Putin juga sempat menanggapi mengenai serangan balasan oleh Ukraina.
Seperti yang diketahui, Ukraina dilapor meluncurkan sebuah operasi militer serangan balasan pada 04 Juni lalu, dengan menggunakan personil yang dilatih oleh negara-negara barat.
Serta, dilengkapi dengan peralatan militer yang disuplai oleh barat, seperti tank Leopard dan kendaraan lapis baja Bradley.
Menurut Putin, serangan balasan Ukraina pada saat ini telah berhenti. Dia menyatakan, angkatan bersenjata Ukraina (AFU) sadar mereka tidak akan menang.
“Sepertinya, menurut saya, musuh tidak ada kesempatan. Mereka memahami ini, oleh karena itu, mereka berhenti (serangan balasan),” kata Putin.
“Anehnya, saat ini merupakan slow burn (serangannya lambat), karena musuh (AFU) sedang menerima hilangnya personil dan peralatan militer,” lanjutnya.
Adapun, menurut Putin, RAF sudah menghancurkan banyak dari tank dan kendaraan lapis baja milik AFU pada Rabu pagi lalu.
“Pada pagi ini (21 Juni 2023), pasukan kami telah menghancurkan 245 tank, dan sekitar 678 kendaraan lapis baja berbagai tipe,” ungkap Putin.
Alhasil, AFU sedang dalam proses membangun kembali pasukan mereka, dan khawatir jika mereka menerima korban lebih yang dapat mengurangi kapabilitas tempur Ukraina.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.