Pangeran Faisal menyebut pada bulan Februari lalu konsensus tengah dibangun di dunia Arab menggunakan pendekatan baru ke Suriah guna mengatasi krisis kemanusiaan.
Riyadh mengirim bantuan ke Suriah yang dikuasai pemberontak dan pemerintah.
Sayangnya, niat baik tersebut tidak melibatkan al-Assad.
Lebih lanjut, pada bulan Maret lalu, media pemerintah Saudi mengungkapkan Riyadh dan Damaskus tengah dalam pembicaraan untuk melanjutkan layanan konsuler.
Di sisi lain, krisis kemanusiaan di Suriah telah menelan lebih dari setengah juta orang.
Padahal sekitar setengah dari populasi sebelum perang di negara itu terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Sehingga, al-Assad berharap normalisasi dengan negara-negara Teluk yang kaya. Dapat memberikan bantuan ekonomi dan uang untuk rekonstruksi sebagai dampak atas krisis kemanusiaan tersebut. (spm/zaa)