ANDALPOST.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak agar kedua negara Ukraina dan Polandia dapat menurunkan ‘ketegangan’ akan emosi (perasaan) mereka, Rabu (02/08/2023).
Diketahui, Zelensky menekan agar pihak pemerintah Polandia dapat ‘mengendalikan’ emosi mereka terhadap Ukraina di tengah perlawanan dengan Rusia.
Hal tersebut diungkapkan, setelah ‘debat’ atau pernyataan dari kedua belah pihak, yang sama-sama mengecewakan satu sama lainnya.
Selain itu, dikarenakan atas berbagai isu antara hubungan Polandia dan Ukraina, pihak Polandia pun akan tetap memprioritaskan kepentingan nasionalnya.
Di sisi lain, pihak pemerintah Rusia, melihat dengan ‘situasi’ yang sedang terjadi terkait Polandia dan Ukraina, akan observasi lebih lanjut.
Harapan Presiden Ukraina
Dilaporkan, Presiden Ukraina, Zelensky mendesak pihak pemerintah Polandia untuk mendinginkan emosi, dan mendamaikan kedua negara. Tentunya, dalam melawan Rusia.
Hal tersebut, diungkapkan setelah masalah yang terjadi pada hari Rabu lalu, atas ‘pertengkaran’ yang terjadi antara kedua pihak negara.
Secara khusus, terkait penolakan Polandia untuk impor gandum dari Ukraina.
Berdasarkan peristiwa itu, Zelensky menulis dalam sebuah tweet di Twitter (X), menyatakan bahwa politik dapat berada di atas ‘kesatuan’.
“Politik kadang-kadang mencoba untuk berada di atas persatuan, dan emosi-emosi juga mencoba untuk di atas kepentingan mendasar negara-negara,” tulis Zelensky.
Alhasil, melalui tweet Zelensky, dia dapat dilihat menulis kata-kata yang mencakup beberapa frasa yang populer di kalangan nasionalis Polandia. Dapat diartikan, sebagai upaya dia untuk menurunkan ‘ketegangan’.
Selain itu, Zelensky juga sempat menyatakan bahwa Ukraina dan Polandia adalah sama-sama ‘perisai Eropa’. Serta, menyatakan bahwa suatu retakan dalam perisai itu harus dihindari.
Permasalahan yang Timbul
Seperti yang diketahui, kedua pihak Ukraina dan Polandia sedang mengalami berbagai ‘masalah’ hubungan bilateral di tengah konflik di Ukraina.
Sekitar bulan lalu, pemerintah Polandia memutuskan untuk memperpanjang kampanye untuk melarang akan impor gandum dari Ukraina ke lima negara EU.
Pelarangan impor tersebut dilakukan, atas komplain dan protes para petani pada bula April lalu yang ‘dirusak’ dengan produk Ukraina yang lebih murah.
Pihak Ukraina pun, mengkritik tindakan Polandia yang melarang akan impor gandum ke negaranya, menyatakan bahwa ekspor Ukraina tidak ‘Eropa’ (ciri-ciri).
Ditambah itu, sebuah pejabat senior kebijakan luar negeri Polandia, Marcin Przydacz berargumen bahwa Ukraina seharusnya lebih menunjukkan ‘syukur’.
Khususnya, atas semua bantuan yang mereka terima dari Polandia. Bukan untuk komplain akan larangan impor tersebut.
Alhasil, pihak Ukraina pun bertindak atas kata-kata Marcin tersebut, dengan mengirimkan sebuah protes formal ke ambasador Polandia di Ukraina, yakni Bartosz Cichocki. Pihak Kiev (ibukota Ukraina), nyatakan bahwa perkataan Marcin ‘tidak dapat diterima’.
Ditambah itu pula, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki juga sempat berkomentar atas insiden pemanggilan Bartosz. Dengan menyatakan, respons oleh Ukraina sebagai suatu ‘kesalahan’ yang seharusnya tidak terjadi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.