Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Presiden Ukraina Ungkap Serangan Balasan Terkendala, Rusia Hentikan Pasukan Ukraina

Presiden Ukraina Ungkap Serangan Balasan Terkendala, Rusia Hentikan Pasukan Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan terkait kendala operasi serangan balasannya | Sumber: Presidential Office of Ukraine

ANDALPOST.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ungkap ‘serangan balasan’ sempat terkendala pada musim semi tahun ini, nyatakan tidak memiliki ‘cukup waktu’, Minggu (23/07/2023).

Diketahui, Zelensky ungkap bahwa sebuah serangan balasan sebenarnya pernah direncanakan pada musim semi lalu. Tetapi, dia akui tidak ada peralatan militer dan amunisi yang cukup.

Sebelumnya, Zelensky juga sempat ‘komplain’ kepada negara-negara barat atau pendukung Ukraina seperti Amerika Serikat (AS), terkait kurangnya peralatan militer yang dikirim. Khususnya, ke Ukraina.

Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa pasukan angkatan bersenjata Ukraina (AFU), ‘gagal’ dalam melakukan penyerangan di empat area.

Di antara lain, AFU tidak sukses melakukan serangan di wilayah Donetsk, Zaporozhye, Krasny Liman, dan Donetsk Selatan.

Klarifikasi Zelensky Terkait Serangan Balasan

Melalui sebuah wawancara oleh CNN pada hari Minggu lalu, Zelensky mengungkapkan kenapa AFU tidak melakukan serangan balasan pada musim semi lalu.

Diketahui, Zelensky menyalahkan kendala dan ketidakefektifan hasil serangan balasan atas kurangnya waktu latihan dan peralatan militer dari negara pendukung Ukraina.

“Kami pernah memiliki rencana untuk memulai [serangan balasan] pada musim semi. Tapi kita tidak [melakukannya],” ungkap Zelensky.

“Sesungguhnya, kami tidak memiliki amunisi dan persenjataan yang cukup, dan brigade-brigade yang tidak dilatih dengan cukup dengan persenjataan ini,” lanjutnya.

Presiden Ukraina Ungkap Serangan Balasan Terkendala, Rusia Hentikan Pasukan Ukraina
Volodymyr Zelensky di Kiev pada Februari 2022 | Sumber: Ukrainian Presidential Press Service/Reuters

Selain itu, pelatihan militer untuk pasukan Ukraina (AFU) yang dilakukan di luar negara Ukraina, juga berkontribusi pada penundaan atas sebuah serangan balasan.

Alhasil, atas adanya ‘penundaan’ tersebut, pasukan Rusia pun dapat menanam ranjau-ranjau dan membangun pertahanan yang ketat di Ukraina. Hal tersebut, diungkapkan oleh Zelensky.

“Kami tidak ingin untuk kehilangan orang-orang kami, personil kami. Prajurit kami tidak ingin untuk kehilangan peralatan [militer] karena itu,” terang Zelensky.

Di sisi lain, pihak AS sempat menyatakan bahwa operasi ‘serangan balasan’ yang sedang dilakukan oleh AFU pada musim panas ini. Masih belum dinyatakan “gagal.”

Akan tetapi, pihak AS menolak untuk mengirimkan Ukraina senjata rudal ‘MGM-140 Army Tactical Missile System’ (ATACMS). Serta, pesawat jet tempur F-16 dari AS.

Alhasil, pemerintah AS menyatakan bahwa tidak ada waktu dan dana yang cukup untuk melatih personil AFU untuk menerbangkan. Serta, memelihara pesawat F-16 di waktu yang tepat untuk membuat suatu perbedaan dalam konflik di Ukraina.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.