ANDALPOST.COM – Seorang pria berusia 45 tahun telah meninggal karena penyakit ketinggian setelah mendaki Gunung Kinabalu di negara bagian Sabah, Malaysia timur.
Menteri Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan Sabah Christina Liew dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/4/2023). Ia mengatakan, kematian pria tersebut diduga akibat Acute Mountain Syndrome (AMS).
Menurut Liew, Alexzander Kueh Check Boo sedang mendaki gunung dengan istrinya yang berusia 35 tahun, Ng Wee Peo pada hari Senin.
Kronologi Kejadian
Saat itu, istrinya mengeluh sakit kepala dan kesulitan bernapas pada jam 9 malam. Pasangan itu telah mencapai Panalaban, titik perhentian pertengahan pendakian mereka.
“Tim Pencarian dan Penyelamatan Gunung memberikan (istri) oksigen yang dibutuhkan untuk pertolongan pertama,” ujar Ms Liew, menambahkan bahwa penyelamat membawanya turun gunung menggunakan tandu.
Namun, Pak Kueh juga sempat mengalami sesak napas saat turun menuju pintu masuk jalur pendakian di Gerbang Timpohon.
“Sekitar pukul 02.00 (Selasa), dua kilometer dari Gerbang Timpohon, sang suami mengalami sesak napas dan kram otot. Dia kemudian dibawa dengan tandu ke Timpohon,” sambung Ms Liew, menjelaskan kronologi.
“Berdasarkan gejalanya, AMS diyakini sebagai penyebabnya,” katanya, seraya menambahkan kedua korban dikirim ke rumah sakit kabupaten untuk perawatan lebih lanjut.
Menurut Liew, Bapak Kueh dinyatakan meninggal pada pukul 4.30 pagi hari Selasa di rumah sakit. Ia menambahkan, kondisi sang istri sudah stabil setelah sembuh dari AMS.
Ms Liew mengatakan bahwa Taman Sabah, di bawah kementeriannya, telah diminta untuk membantu keluarga almarhum jika diperlukan.
Taman Sabah adalah badan hukum berbasis konservasi yang diberdayakan dengan mengelola, melestarikan, dan melindungi taman nasional dan cadangan di negara bagian.
Dia juga menyarankan calon pendaki untuk lebih siap secara mental dan fisik sebelum mencoba mendaki Gunung Kinabalu.
Dengan ketinggian 4.095 meter, Gunung Kinabalu merupakan gunung tertinggi di Malaysia.
Apa Itu AMS?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, AMS adalah penyakit yang mempengaruhi 25% dari semua pengunjung yang tidur di atas ketinggian 8.000 kaki (2.500 m). Gejalanya mirip dengan mabuk alkohol: sakit kepala adalah gejala kardinal, terkadang disertai kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, dan terkadang muntah.
Orang yang mengalami gejala dan keluhan AMS perlu dipindahkan ke tempat yang lebih rendah dahulu. Dengan begitu, keluhan dan gejala yang dialaminya dapat berkurang.
AMS dapat didiagnosis oleh dokter dengan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Termasuk memeriksa suara napas menggunakan stetoskop.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.