Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pukulan Telak Bagi Inggris, Perusahaan Chip Arm Bakal Jual Saham di Amerika Serikat

Arm, Perusahaan Chip Raksasa Asal Inggris Berencana Jual Saham di Amerika Serikat
Chip yang dihasilkan oleh perusahaan Chip asal Inggris, Arm (Sumber: network World)

ANDALPOST.COM – Raksasa perancang microchip Inggris, Arm, mengumumkan telah mengajukan dokumen untuk menjual sahamnya di Amerika Serikat. Perusahaan yang berbasis di Cambridge dan membuat chip untuk perangkat mulai dari ponsel pintar hingga konsol game ini berencana untuk mencatatkan sahamnya di Nasdaq New York pada bulan September mendatang. 

Arm tidak mengungkapkan jumlah saham yang akan dijual atau harganya. Akan tetapi usulan penawaran umum perdana (IPO) bisa menjadi pencatatan terbesar tahun ini. Perusahaan memilih untuk tidak mencatatkan saham di London pada bulan Maret sebagai pukulan telak bagi Inggris.

Arm akan melanglang buana di pasar Amerika 

Arm, Perusahaan Chip Raksasa Asal Inggris Berencana Jual Saham di Amerika Serikat
Kantor pusat Arm yang terletak di Cambridge, Inggris. (Sumber: ArchDaily)

Pada hari Senin (21/8/2023), Arm mengumumkan bahwa mereka sekarang telah mengajukan pernyataan pendaftaran terkait dengan IPO yang diusulkan. Dikatakan jumlah saham yang akan ditawarkan dan kisaran harganya belum ditentukan.

Tetapi perusahaan dilaporkan mencari valuasi antara $60 miliar (Rp 919 Triliun) hingga $70 miliar (Rp 1000 triliun). Sebelumnya Arm dibeli pada tahun2016 oleh konglomerat Jepang Softbank dalam kesepakatan senilai £23,4 miliar sebelum pengambilalihan yang terdaftar di London dan New York selama 18 tahun. 

Arm juga bukanlah perusahaan yang bisa dianggap remeh sebab hasil produksi Arm telah digunakan perusahaan-erusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan dan perusahaan seperti Apple serta Samsung untuk membuat prosesor mereka sendiri. 

Laporan sebelumnya menyatakan bahwa perusahaan telah berusaha mengumpulkan antara $8 miliar dan $10 miliar melalui listing di platform Nasdaq yang padat teknologi. Perusahaan teknologi besar lainnya termasuk Google, Apple dan Facebook berdagang di Nasdaq. 

Berdirinya Perusahaan Arm

Arm sendiri berdiri sejak tahun 1990 dan telah disebut sebagai “permata mahkota” dari sektor teknologi Inggris. Laporan pada bulan Januari mengatakan Perdana Menteri Rishi Sunak telah memulai kembali pembicaraan dengan pemilik Arm mengenai pencatatan di Bursa Efek London.

Namun perusahaan tersebut mengatakan mereka tidak berencana untuk melakukan pencatatan saham di Inggris. Mereka juga mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah “jalan terbaik ke depan”. Keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar Inggris tidak berbuat cukup banyak untuk menarik penawaran saham perusahaan teknologi, sedangkan bursa AS terlihat menawarkan profil dan valuasi yang lebih tinggi.

Namun CEO Arm, Rene Haas, mengatakan perusahaannya akan tetap mempertahankan kekayaan intelektual, kantor pusat, dan operasinya di Inggris. Pengajuan terbaru menunjukkan niat lebih lanjut bahwa Softbank terus melanjutkan penjualan bernilai miliaran dolar meskipun kondisi pasar keuangan global sedang sulit.

“Kami menerima panggilan cinta yang kuat. Preferensi utama kami adalah Nasdaq, tapi kami belum memutuskannya. Saya ingin belajar lebih banyak lagi dan membuat keputusan akhir,” ucap kepala eksekutif SoftBank Group, Masayoshi Son pada akhir Juni lalu. 

Kesulitan mungkin dihadapi oleh hampir semua perusahaan teknologi khususnya produsen Chip. Jumlah pencatatan pasar saham telah menurun tajam sejak invasi Rusia ke Ukraina. Saham perusahaan-perusahaan teknologi besar juga anjlok akibat pandemi Covid-19. 

Ditambah lagi kekurangan semikonduktor yang parah selama pandemi, industri pembuatan chip menghadapi penurunan permintaan. Untuk Arm sendiri, Penjualan Arm turun menjadi $2,68 miliar pada 31 Maret 2023. Hal ini disebut pengaruh oleh penurunan pengiriman ponsel pintar global. Dimana penjualan selama tiga bulan hingga 30 Juni turun 2,5% menjadi $675 juta. (paa/fau)