ANDALPOST.COM – Setidaknya ada 24 orang yang dikabarkan mengalami luka-luka setelah ledakan gas yang terjadi di Paris, Prancis pada Rabu, (21/6/2023). Dua orang juga dikabarkan hilang usai kejadian itu.
Kejadian di Prancis itu berasal dari dari sebuah sekolah design populer yang berada di distrik ke-5 ibu kota Prancis, di tepi Latin Quarter. Menurut laporan, gedung tersebut bahkan dikabarkan runtuh diakibatkan kebakaran di seluruh lantai.
Menurut pihak berwenang, ledakan itu disebabkan oleh kebocoran gas. Hal itu juga didorong oleh pernyataan saksi yang melaporkan adanya bau gas di daerah tersebut sebelum ledakan.
Saksi mata juga mengungkapkan kepada media bahwa ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan sekolah bahasa Paris American Academy.
Beruntungnya pada saat kejadian, di sekolah tersebut sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar, sebab jika ada, jumlah korban dipastikan lebih banyak.
“Karena hari Rabu sore, anak-anak tidak ada di kelas, kemungkinan besar menghindari jatuhnya korban lagi,” kata Darmanin di BFM.
Proses Penyelidikan
Sekitar 20 keluarga yang tinggal di gedung itu atau di dua gedung tetangga akan dipindahkan, kata para pejabat kepada Le Parisien, sebuah surat kabar harian Prancis. Kantor berita Prancis mengatakan beberapa bangunan di sekitarnya terbakar setelah ledakan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian Prancis terus melakukan penyelidikan.
“Penyelidikan sekarang sedang dilakukan, sebagai bagian dari penyelidikan hukum yang telah dibuka atas tuduhan berikut: cedera yang tidak disengaja dengan keadaan yang memberatkan dengan sengaja membahayakan nyawa orang lain,” kata Beccuau.
Pada saat kebakaran berlangsung, Pemerintah Prancis juga bergerak sangat cepat untuk menghentikan kobaran api. Sebanyak 270 personil pemadam kebakaran ditugaskan untuk membantu memadamkan api.
Empat korban dari kejadian itu dikonfirmasi dalam kondisi kritis. Dan dua orang yang hilang akan terus dicari oleh pihak pemadam kebakaran setempat.
“Ada kemungkinan kami akan menemukan mayat malam ini, atau kami akan menemukan mereka hidup-hidup,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin dari lokasi ledakan.
Jumlah korban yang tidak sedikit ini diduga diakibatkan oleh tidak adanya peringatan sejak pertama kali munculnya asap. Pihak penyelidik juga mengonfirmasi hal tersebut.
“Tidak ada alarm yang dikirim sebelum kejadian.”
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.