Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Puncak Hari Anak Nasional 2023, Kota Semarang Kejar Target Predikat Kategori Utama

Wali kota Semarang dalam sambutan Hari Anak Nasional 2023 | sumber Kompas

Konsep Acara HAN 2023

Mengutip dari situs Antara, Wali Kota Semarang, Hevearita juga mengungkapkan bahwa konsep puncak acara HAN 2023 adalah carnival outdoor dengan pameran yang ciamik. 

“Konsepnya carnival outdoor, di tengah-tengah Simpang Lima itu ada pameran, termasuk saya mengusulkan kepada Bu Menteri (Menteri PPPA) ada pameran P5,” kata Wali Kota Semarang yang akrab disapa Ita.

Konsep pelaksanaan HAN 2023 di Kota Semarang | sumber Tribun Jateng

Diketahui, Pameran P5 merupakan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Penetapan kegiatan ini telah berlangsung di sejumlah sekolah di Kota Semarang.

“P5 itu Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jadi implementasi-implementasi yang dilakukan sesuai Pancasila, ada gotong royong, kegiatan-kegiatan bisa dipamerkan. Nanti dikurasi, berapa (sekolah) dipilih,” kata Hevearita.

Selain itu, Hevearita juga mengungkapkan setidaknya ada 60 sekolah di Kota Semarang yang sudah menerapkan P5. Praktik ini secara keseluruhan diterapkan pada jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Verifikasi Tim kota Layak Anak PPPA kepada Kota Semarang 

Terkait penganugerahan Kota Layak Anak, sebelumnya telah dilakukan verifikasi oleh tim kota layak anak dari Kementerian PPPA kepada Pemerintah Kota Semarang. Upaya ini dilakukan dengan harapan predikat kota layak anak (Utama) dapat diraih oleh Kota Semarang. 

“Moga-moga bisa tercapai. Kemarin kan sudah dilakukan verifikasi dari tim kota layak anak dari Kementerian PPPA. Harapannya bisa dapat predikat kota layak anak (Utama),” kata Wali Kota Semarang.

Menilik satu tahun ke belakang, yakni pada 2022 merupakan tahun keberhasilan Kota Semarang dalam mempertahankan predikat Kota Layak Anak kategori Nindya. Sehingga target pada tahun ini kota Semarang harus bisa mencapai kategori Utama.

“Yang lalu-lalu kan belum pernah. Makanya kalau bisa pecah telur jadi Kota Layak Anak (Utama). Setelah itu harus ada Kota Layak Anak Paripurna. Kami harapkan bisa semuanya,” tutup Hevearita. (rnh/ads)