ANDALPOST.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu kepala Tatarstan Rustam Minnikhanov untuk membahas situasi sosial ekonomi di wilayah Tatarstan, Senin (23/1/2023).
Diketahui, wilayah Tatarstan secara konsisten berada di tingkat teratas semua bidang pekerjaan utama.
Kendati begitu, tidak bisa dipungkiri selalu ada masalah saat menjalankan ekonomi sebesar itu. Bahkan, kerap ada masalah yang belum terselesaikan serta membutuhkan usaha nan tepat.
Dalam pertemuan tersebut, Rustam Minnikhanov juga membahas terkait dukungan operasi militer khusus.
Dia menyebut bahwa topik itu merupakan hal utama dan penting dari semuanya.
Minnikhanov pun mengungkapkan negara telah mengalokasikan dana sebesar Rp544 miliar guna mendukung operasi militer khusus, termasuk mensponsori kota Lysychansk.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa ada dua batalyon yang berada di Tatarstan, yakni Algar dan Timer.
Tatarstan telah memberikan 2.000 ton bantuan kemanusiaan yang disalurkan ke Lysychansk.
Sementara itu, Rustam pun menuturkan ada enam pahlawan Rusia di antara operasi militer khusus di wilayah tersebut.
Sayangnya, tiga dari enam pahlawan itu gugur. Sehingga, Tatarstan memberikan penghargaan “Order of Courage“.
Sosial Politik di Tatarstan Cenderung Stabil
Meski pandemi telah mengurangi angka demografis selama tiga tahun. Alhasil, angka kelahiran dan kematian tidak seimbang. Namun, kini situasinya kian membaik.
Lebih lanjut, Minnikhanov melaporkan kepada Putin mengenai produk regional bruto yang berjumlah Rp819 triliun dengan produksi industri tumbuh hampir 105,9 persen serta konstruksi melaju 108 persen. Selain itu, investasi dalam modal juga mengalami kenaikan.
Di sisi lain, Putin mencatat bahwa pangsa ekspor non-primer hampir naik dua kali lipat.
Minnikhanov juga menyebut sebelumnya Tatarstan menjual minyak. Dan kini menjual produk petrokimia, setelah mengolah minyak.
Pabrik pupuk di wilayah tersebut juga bekerja secara andal yang dapat menghasilkan lebih dari satu juta ton amonia. Sehingga, Tatarstan berencana untuk meningkatkan angka ini menjadi 3 juta.
Rapat antara Putin dan Minnikhanov itu juga membahas proyek lingkungan modernisasi fasilitas pengolahan, pembangunan kompleks daur ulang limbah dan pengoperasian pabrik kendaraan bermotor KamAz, pabrik penerbangan, pabrik helikopter Kazan, dan galangan kapal.
Produsen lemari es dan televisi bernama Haeier dilaporkan berjalan dengan andal dan mampu menginvestasikan sebesar Rp15 triliun.
Begitupun dengan industri pertahanan yang disebut Minnikhanov juga berjalan dengan baik.
“Industri pertahanan memenuhi semua kontrak pertahanan. Republik sedang meningkatkan sektor energinya untuk meningkatkan kapasitasnya sebesar 1,2 gigawatt,” terang Minnikhanov.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.