Putin Tempuh Langkah Baru
Guna menghadapi Ukraina pada invasi tahun kedua ini, Putin mempersiapkan orang-orang Rusia untuk terjun ke medan perang.
Selain itu, mereka juga diberi kebebasan untuk menggunakan jenis senjata guna melawan musuh.
Doktrin nuklir resmi Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir atau pemusnah masal untuk melawan lawan.
Putin pun memberikan isyarat bahwa ia siap untuk merobek arsitektur kontrol senjata nuklir. Termasuk moratorium negara-negara besar pada uji coba nuklir, kecuali Barat mundur membela Ukraina.
Ia menegaskan, bahwa Rusia bertekad menangguhkan perjanjian kontrol senjata nuklir serta mengumumkan sistem strategis baru.
Sang presiden juga memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir.
Sementara Putin menjelaskan, Rusia akan melanjutkan diskusi setelah senjata nuklir Perancis dan Inggris juga diperhitungkan.
Diketahui, negara Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet yang memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia.
Gudang hulu itu merupakan gabungan dari AS, Inggris, dan Prancis.
“Dalam kondisi saat ini, ketika semua negara NATO terkemuka telah menyatakan tujuan utama mereka untuk menimbulkan kekalahan strategis pada kita. Sehingga rakyat kita menderita seperti yang mereka katakan, bagaimana kita bisa mengabaikan kemampuan nuklir mereka dalam kondisi seperti ini?” beber Putin.
Alhasil, Putin menyebut pencapaian terbesar dalam perang tahun lalu merupakan wujud persatuan rakyat Rusia. (spm/ads)