Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Putra Presiden Kolombia Resmi Ditahan Akibat Kasus Pencucian Uang

Putra Presiden Kolombia Resmi Ditahan Akibat Kasus Pencucian Uang
Nicholas Petro Putra Presiden Coloumbia. (The Andal Post/Clarencia Mayvianti)

ANDALPOST.COM – Putra Presiden Kolombia Gustavo Petro, Nicolas, resmi ditangkap atas tuduhan pencucian uang dan penggelapan dana terkait dengan kampanye ayahnya. 

Dilaporkan Nicolas ditangkap bersama mantan istrinya Daysuris Vasquez. Sementara itu, Media Kolombia menayangkan video Nicholas saat ditangkap.

Terlihat dari video yang ditayangkan oleh media setempat bahwa Nicholas dikawal  sangat ketat saat diantar ke pesawat pemerintah oleh agen keamanan dengan kendaraan lapis baja dan sepeda motor.

Nicholas Sempat Mengelak

Pada bulan Maret dalam sebuah wawancara dengan majalah setempat, Vasquez menuduh Nicolas Petro telah menerima sejumlah uang dari pengedar narkoba dan penyelundup pada tahun 2022.

Dikatakan Vasquez, hal tersebut dilakukan oleh Nicholas untuk kepentingan kampanye kepresidenan ayahnya yang berakhir sukses.

Namun terkait kabar tersebut, Nicholas mengelak mengenai tuduhan bahwa dia menerima uang dari pengedar narkoba.

Diduga penerimaan uang tersebut sebagai imbalan untuk membantu Nicholas dalam upaya perdamaian ayahnya dalam mengakhiri konflik sipil.

Setelah diperiksa lebih lanjut, Nicholas telah terbukti terkait dugaan pencucian uang dan penggelapan. 

Namun, Jaksa Agung  tidak hanya mendakwa Nicholas saja, melainkan Vasquez juga ikut ditangkap lantaran terbukti telah melakukan pencucian uang.

Tanggapan Presiden Petro

Presiden Gustavo Petro melalui X, platform yang sebelumnya dikenal dengan Twitter, menyatakan, ia sedih sebagai orangtua yang menyaksikan bahwa anaknya sendiri kini ditahan. 


Putra Presiden Kolombia Resmi Ditahan Akibat Kasus Pencucian Uang
Presiden Gustavo Petro dan Anaknya (Gulf News.com)

Namun, ia menjamin Kejaksaan Agung akan terus melanjutkan proses hukum sesuai peraturan yang berlaku.

“Untuk anak saya, saya mendoakan keberuntungan dan kekuatan. Semoga kejadian ini menempa karakternya dan semoga dia merenungkan kesalahannya sendiri,” kata Presiden. 

“Seperti yang saya tegaskan kepada jaksa agung, saya tidak akan mengintervensi atau menekan keputusannya. Semoga hukum memandu prosesnya dengan bebas,” lanjut Presiden.

Selain itu, Presiden juga berjanji untuk membuat kesepakatan damai dengan pemberontak dan kelompok kejahatan untuk mengakhiri konflik internal Kolombia. 

Sebagaimana diketahui, Konflik antara pemerintah dan kelompok kriminal telah berlangsung selama 60 tahun di Kolombia. Sekitar 450.000 orang dilaporkan tewas selama periode itu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.