Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Qualcomm, Perusahaan Chip akan Berhentikan Lebih dari 1200 Pekerjanya 

Kantor pusat Qualcomm di San Diego (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM — Qualcomm Incorporated, perusahaan semikonduktor dan teknologi nirkabel terkemuka di dunia, telah mengumumkan rencananya untuk memberhentikan lebih dari 1.200 karyawan di California. 

Keputusan ini diambil ketika perusahaan berupaya menyederhanakan operasi dan memfokuskan kembali sumber dayanya. Sebagai respons terhadap perubahan dinamika pasar dan ketidakpastian ekonomi.

Pengumuman yang dibuat oleh CEO Qualcomm, Cristiano Amon, pada hari Kamis (12/10/2023), menggarisbawahi tantangan yang dihadapi industri semikonduktor dalam beberapa tahun terakhir. 

Dengan kekurangan microchip global yang mempengaruhi berbagai sektor, keputusan Qualcomm untuk mengurangi tenaga kerjanya telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak yang lebih luas. Terhadap industri teknologi dan perekonomian negara bagian California.

Mengikuti Tren Pasar

CEO Qualcomm, Christiano Amon Sumber: Fox Business

PHK ini diperkirakan akan berdampak terutama pada karyawan di kantor pusat Qualcomm di San Diego, tempat perusahaan mempekerjakan sekitar 13.000 pekerja. 

Pekerja yang terkena dampak akan diambil dari berbagai departemen, termasuk penelitian dan pengembangan, pemasaran, dan peran administratif. 

Meskipun Qualcomm belum merinci jumlah pasti PHK di setiap departemen, jelas bahwa tidak ada area yang tidak tersentuh.

Cristiano Amon, yang menjadi CEO Qualcomm pada Juni 2021, menekankan bahwa PHK ini diperlukan perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya. 

“Qualcomm selalu menjadi pemimpin dalam industri semikonduktor, dan untuk melanjutkan warisan inovasi dan kepemimpinan pasar kami, kami harus mengambil keputusan strategis. Kami menyadari bahwa hal ini akan berdampak signifikan terhadap karyawan kami dan keluarga mereka, dan kami berkomitmen untuk mendukung mereka selama masa transisi ini,” ucapnya

Pengumuman PHK ini muncul ketika perusahaan mengalami tekanan yang semakin besar dari produsen chip pesaingnya dan melakukan penyesuaian terhadap dinamika pasar yang terus berubah. 

Pandemi COVID-19 mengungkap kerentanan dalam rantai pasokan dan meningkatkan permintaan global akan microchip. Sehingga menyebabkan kelangkaan yang berdampak pada berbagai industri, termasuk otomotif, elektronik konsumen, dan telekomunikasi.

Keputusan Qualcomm untuk mengurangi tenaga kerjanya telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat negara bagian dan lokal. 

Senator Negara Bagian California, Toni Atkins mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi dampak ekonomi. Ia menyatakan, “setiap kali sebuah perusahaan sebesar Qualcomm memberhentikan sejumlah besar karyawannya, hal ini akan berdampak pada komunitas dan perekonomian lokal. Kami berdedikasi untuk mendukung mereka yang terkena dampaknya oleh PHK ini.”

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.