Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rasa Cinta Bukan Urusan Ranjang Doang, Begini Kata Antropolog UGM

Dr Suzie Handajani MA. (Doc: Ikhsan Aji Pamungkas/The Andal Post)

Apa itu heteronormatif?

Heteronormatif adalah orientasi seksual yang “normal” dan “sepatutnya” dimiliki oleh manusia. Artinya, pandangan ini mengakui fakta bahwa hubungan seksual dan perkawinan yang paling “sesuai” untuk manusia adalah hubungan antar lawan jenis.

Suzie menjelaskan kembali bahwa dalih tersebut, bahkan dalam cerita dongeng sekalipun, tidak bisa dipisahkan dengan mudah antara biologis dan kultural.

Suzie memberikan kunci pada pembahasan seksualitas pada personalitas seseorang yang terbentuk oleh kebudayaan. Kebudayaan yang dimiliki oleh diri sendiri, keluarga, dan sebagainya itu terbentuk sesuai kebutuhan manusia masing-masing.

“Peran kultur di kalangan tertentu diajarkan pada anaknya atau keturunannya. Bahwa ketidakcocokan ketika menemukan pasangannya yang terbatasi itu dibangun oleh orang tuanya atau keluarganya. Itu tertanam dalam keyakinannya,” tandas Suzie.

Suzie menyampaikan bahwa apa yang tertanam keyakinan dalam diri seseorang itu menjadi habit standar yang dibangun oleh orang tua atau keluarganya. Terutama terkait masalah percintaan ketika menemukan jodohnya ada perbedaannya.

Jadi, rasa cinta juga adalah bagian dari seksualitas. Serta merupakan bentuk budaya yang terkait dengan kebutuhan biologis manusia yang itu bisa terbentuk dari sosial budaya di sekitarnya.

(IAP/MIC)