ANDALPOST.COM — Jumlah korban tewas akibat ledakan di depot penyimpanan bahan bakar di Nagorno-Karabakh telah melonjak menjadi 125 orang, Selasa (26/9/2023).
Dibarengi ribuan etnis Armenia keluar dari wilayah yang memisahkan diri tersebut. Setelah militer Azerbaijan merebut kembali kendali penuh atas daerah itu.
Jumlah korban baru yang dirilis kementerian kesehatan Armenia pada hari Selasa dan dilaporkan oleh Interfax Azerbaijan adalah peningkatan tajam dari angka awal 20 kematian yang dikonfirmasi.
Penyebab ledakan di sebuah fasilitas dekat ibu kota daerah, Stepanakert, pada Senin (25/9/2023) malam masih belum diketahui.
Pusat-pusat medis di Stepanakert telah mencapai kapasitasnya pada Selasa malam. Para staf pun meminta agar pasien yang terluka parah diterbangkan ke Armenia.
“Saat ini kami tidak mempunyai sumber daya medis yang tersisa,” kata seorang pejabat rumah sakit kepada Siranush Sargsyan, seorang jurnalis lepas yang berbasis di Stepanakert.
Ia mengatakan mereka kehabisan antibiotik anti luka bakar.
“Kami mempunyai jumlah pasien luka bakar yang sangat tinggi. Kami harus segera mengevakuasi pasien kami ke unit khusus luka bakar di Yerevan,” imbuhnya.
Para pejabat Armenia mengatakan mereka telah mengirimkan tim dokter dengan helikopter medis dari Yerevan ke Stepanakert untuk membantu persoalan tersebut.
Sementara itu, Rusia mengatakan telah mengirimkan beberapa helikopter untuk mengevakuasi korban yang selamat ke Armenia.
Artak Beglaryan, mantan ombudsman Hak Asasi Manusia (HAM) untuk pemerintah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri dan masih berada di Stepanakert, menulis bahwa puluhan orang berada dalam kondisi kritis.
“Banyak yang hilang, dan para saksi memperkirakan lebih dari 100 orang terbakar seluruhnya dalam api tersebut,” tulisnya.
Ledakan itu terjadi di sebuah depo bahan bakar di wilayah Berkadzor. Sekitar 6 km (3,5 mil) di luar Stepanakert, tempat penduduk setempat dijanjikan bensin untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka.
Blokade Azerbaijan selama 10 bulan di Nagorno-Karabakh pun telah menyebabkan kekurangan makanan dan bahan bakar yang parah.
Selain itu, serangan Azerbaijan menyebabkan pemadaman listrik dan pasokan air.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.