Serangan itu memicu serangan balik besar-besaran oleh Israel yang telah menyebabkan lebih dari 17.700 warga Palestina tewas, menurut kementerian kesehatan Gaza.
“Satu tumbang. Dua lagi tersisa. Ini hanyalah permulaan dari upaya mengatasi kebusukan antisemitisme yang telah menghancurkan institusi pendidikan tinggi paling ‘bergengsi’ di Amerika,” kata Stefanik di situs media sosial X setelah pengumuman Penn.
Ia mengatakan pengunduran diri Magill adalah hal wajar dan mendesak Harvard serta MIT mengambil tindakan serupa.
Anti Semitisme
Anti semitisme dan Islamofobia meningkat tajam di Amerika Serikat dan negara lain sejak Oktober.
Insiden anti semitisme di Amerika Serikat meningkat sekitar 400 persen dalam dua minggu setelah serangan Hamas terhadap Israel, menurut Liga Anti-Pencemaran Nama Baik.
Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan minggu ini bahwa dalam dua bulan setelah perang dimulai, insiden yang dimotivasi oleh Islamofobia dan bias terhadap warga Palestina dan Arab meningkat sebesar 172 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Eyal Yakoby, seorang mahasiswa Universitas Pennsylvania yang menggugat sekolah tersebut dengan tuduhan tanggapan tidak memadai terhadap anti semitisme, mengatakan pengunduran diri Magill adalah salah satu langkah menuju perubahan lebih baik.
“Ini adalah sesuatu yang saya sendiri dan banyak alumni serta rekan-rekan mahasiswa, orang tua telah kerjakan selama beberapa waktu, tapi ini hanyalah domino pertama dalam suatu budaya bagi banyak pemimpin termasuk Ketua Bok yang membiarkan hal ini terjadi,” kata Yakoby. (spm/ads)