“Keputusan kita untuk tidak memiliki anak itu sejak kita akan menikah. Dulu, kita saat pacaran pun, kita tidak ada diskusi untuk memiliki anak. Bener-bener kita fokus pada kita berdua, gimana caranya hubungan kita berlanjut ke pernikahan,” jawab Gita.
Gita Savitri menceritakan banyak tantangan yang mereka hadapi selama menjalin hubungan pacaran menuju pernikahan.
“Kan kita sempat mengalami beberapa tantangan, seperti dari segi keyakinan, restu orang tua, dan segala macam. Itu aja yang menjadi fokus kita, dan juga aku tidak ada kepikiran menjadi seorang ibu sejak dulu,” lanjut Gita
Pandangan Psikolog Mengenai Childfree
Sementara itu seorang Psikolog Liza M Djafrie membahas pilihan childfree dari sudut pandang psikologi.
Menurut Liza, pembicaraan Childfree ini menjadi heboh oleh netizen karena sosok ini seorang public figure memiliki follower yang cukup banyak dan mengungkapkan pilihannya dengan lantang di sosial media sehingga ia menjadi pro dan kontra.
“Kalau membicarakan soal kebahagian ini kontras psikologi yang sangat subjektif dan personal. Tiap orang bahagianya berbeda-beda, ada yang tidak punya anak itu merasa bahagia dengan segala konsekuensinya, tapi ada yang punya anak itu merasa bahagia dengan segala konsekuensinya,” kata Liza.
Liza mengatakan ada kekeliruannya dalam menyampaikan pendapatnya. Ia mungkin lupa memberi lanjutan argumennya dengan kata “menurut saya” sehingga argumennya tidak menjadi argumen yang baku.
Liza menegaskan kebahagiaan itu kembali pada diri pribadi. Sebab, jika dirinya memiliki traumatik atau memiliki karakter yang depresif serta tidak memiliki rasa syukur maka dirinya tidak akan bahagia bersama faktor ekstrenal dari dirinya, seperti pasangan maupun anak. (iap/fau)