ANDALPOST.COM — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya sedang “berperang” pada hari Sabtu (7/10/2023), setelah militan Palestina di Gaza menembakkan rentetan roket yang mematikan. Juga mengirim orang-orang bersenjata ke wilayah Israel dalam peningkatan besar konflik yang telah berlangsung lama antara kedua belah pihak.
Militer Israel mengatakan sekitar 2.200 roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel. Sementara kelompok teror bersenjata menyusup ke Israel melalui darat, laut dan udara dengan paralayang.
Beberapa ledakan terdengar di Yerusalem, Tel Aviv dan di Israel Selatan.
Beberapa ledakan kemungkinan merupakan intersepsi roket yang masuk. Sementara serangan udara membuat warga Israel berduyun-duyun ke tempat perlindungan bawah tanah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan Hamas telah menyandera dan tawanan perang, namun tidak memberikan angka pastinya.
Setidaknya 200 warga Israel tewas dan 1.452 orang terluka, menurut layanan penyelamatan darurat dan kementerian kesehatan Israel.
Israel menanggapinya dengan melancarkan serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hamas di Gaza.
Menara Palestina, sebuah gedung bertingkat tinggi yang menampung apartemen tempat tinggal dan kantor media di Kota Gaza, terkena ledakan dan runtuh, menurut video.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 232 warga Palestina tewas dan 1.697 orang terluka. Namun, tidak menyebutkan di mana kematian tersebut terjadi atau apakah korban tersebut termasuk militan Hamas atau warga sipil di Gaza.
Upaya Serangan Balik dari Israel
Netanyahu mengatakan operasi sedang dilakukan untuk membersihkan komunitas yang telah disusupi oleh teroris dan bahwa dia juga telah memanggil pasukan cadangan.
Ia juga bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Hamas, gerakan militan Palestina yang menguasai Gaza.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi: “Apa yang terjadi hari ini belum pernah terjadi di Israel, kami akan melakukan pembalasan yang besar atas hari kelam ini,” kata Netanyahu.
“Saya beritahu Hamas, Anda bertanggung jawab atas kesejahteraan para tawanan, Israel akan menyelesaikan masalah dengan siapa pun yang menyakiti mereka,” kata Netanyahu.
Seraya menambahkan bahwa Israel akan mengubah lokasi yang terkait dengan Hamas menjadi pulau reruntuhan.
“Warga Gaza: Tinggalkan sekarang karena kami akan melakukan operasi paksa di mana pun,” katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.