Mengingat pada hari Jumat (13/10/23), TikTok mendapat surat dari komisaris Uni Eropa, Thierry Breton yang memperingatkan TikTok perlu memperhatikan popularitasnya di kalangan anak muda.
Juga melindungi anak-anak dan remaja dari konten kekerasan dan propaganda teroris serta tantangan kematian dan konten yang berpotensi mengancam jiwa.
Selain itu, TikTok juga akan meningkatkan kerja sama dengan organisasi-organisasi yang fokus pada hak asasi manusia dan perdamaian. Mereka akan bekerja sama dengan para ahli untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan konten terkait konflik Israel.
Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi potensi penyebaran konten yang kontroversial dan mempromosikan dialog yang lebih konstruktif di platform.
Konten Sensitif
Keputusan TikTok ini muncul di tengah tekanan yang semakin meningkat pada platform media sosial untuk mengatasi konten-konten yang berkaitan dengan isu-isu sensitif.
Konflik Israel dan Palestina adalah salah satu isu global yang paling rumit dan emosional. Serta menjadi tantangan tersendiri bagi platform seperti TikTok yang ingin menjaga suasana yang aman dan inklusif bagi semua pengguna.
Pengguna TikTok juga diminta untuk berperan aktif dalam membantu mengatasi masalah ini dengan melaporkan konten yang meremehkan atau melanggar pedoman komunitas. Laporan dari pengguna akan menjadi alat penting dalam mengidentifikasi dan menghapus konten yang tidak sesuai.
Tindakan yang diambil oleh aplikasi tersebut adalah langkah yang mencerminkan perhatian serius terhadap dampak sosial dan etika dalam menjalankan platform media sosial yang sangat berpengaruh. (paa/ads)
