Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ribuan Guru Korea Tuntut Pemerintah Keluarkan Undang-Undang Perlindungan

Ribuan guru yang memadati Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan Sumber: AP News

ANDALPOST.COM — Ribuan guru dan staf sekolah di Korea Selatan berunjuk rasa di Seoul pada hari Sabtu (16/9/2023). Untuk meminta perlindungan hukum yang lebih besar terhadap penindasan yang dilakukan oleh orang tua. Bukan tanpa alasan, pada beberapa periode terakhir, masalah ini meningkat di negara yang terkenal dengan lingkungan sekolah yang sangat kompetitif.

Demonstrasi akhir pekan di ibu kota dipicu oleh kematian seorang guru yang ditemukan tewas di sekolah dasarnya pada bulan Juli. Setelah dilaporkan mengungkapkan tekanan emosional yang disebabkan oleh keluhan dari orang tua yang diduga melakukan kekerasan.

Para guru yang telah mendemonstrasi selama beberapa minggu, mengatakan bahwa undang-undang yang berlaku saat ini mempersulit mereka. Terutama untuk melakukan kontrol atas kelas mereka dan membiarkan mereka berada di bawah kekuasaan orang tua yang sombong. Sehingga dapat dengan mudah menuduh mereka melakukan pelecehan emosional terhadap anak-anak.

Anggota Parlemen Korea Selatan saat ini pun sedang memperdebatkan rancangan undang-undang yang akan memenuhi beberapa tuntutan para guru untuk mendapatkan kekebalan dari klaim pelecehan anak.

Rekan guru dan pelayat lainnya meninggalkan bunga dan catatan pada peringatan darurat di gerbang utama Sekolah Dasar Seoul Seo 2 di Distrik Seocho Sumber: Korea JoongAng Daily

Namun, beberapa ahli telah menyuarakan keprihatinan mengenai potensi perubahan tersebut. Dengan mengatakan bahwa usulan tersebut dapat semakin melemahkan perlindungan bagi anak-anak. Terutama yang telah bekerja keras selama bertahun-tahun di lingkungan yang sangat kompetitif.

Pendidikan di Korea Selatan

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Layanan Asuransi Kesehatan Nasional yang diberikan kepada anggota parlemen oposisi liberal Kim Woni pekan lalu, lebih dari 820 siswa sekolah dasar, menengah, dan menengah atas meninggal karena bunuh diri antara tahun 2018 dan 2022.

“Berikan kekebalan kepada guru dari klaim pelecehan emosional terhadap anak,” ucap ribuan guru dan staf sekolah memenuhi jalan dekat Majelis Nasional, sambil mengangkat poster. 

“Berikan kekebalan kepada guru dari klaim pelecehan emosional terhadap anak,” tulis poster yang dipegang oleh para guru.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.