Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Romantisme Kisah Prabowo dengan Pasangan Amien, Saling Balas Pantun!

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka/doc KPU

ANDALPOST.COM — Suasana pengundian nomor urut pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023), menjadi momen menarik. 

Dua pasangan capres-cawapres yang hadir, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), saling berbalas pantun.

Pasangan Anies-Cak Imin (Amien) mendapat kesempatan terlebih dahulu untuk berpidato. Dalam pidatonya Anies sebagai Capres mengungkapkan sejumlah visi-misi yang akan diusung dalam pilpres mendatang.

Momen menarik terjadi ketika Cak Imin menutup pidato Anies dengan sebuah pantun. Dalam pantunnya, ia mengajak rakyat Indonesia untuk memilih nomor urut satu, yaitu pasangan Anies-Cak Imin.

“Ke Mamuju jangan lupa memakai sepatu Kalau ingin maju jangan lupa pilih nomor satu”

Pantun yang dilayangkan oleh Cak Imin itu kemudian mendapat sorak sorai dari pendukungnya.

Selanjutnya, pasangan Prabowo-Gibran yang mendapat nomor urut dua kemudian maju menyampaikan pidatonya.

Prabowo dengan semangat berapi-api membuka pidato dengan memberikan ucapan selamat datang kepada partai pengusung. Sekaligus tidak lupa memberi hormat kepada Megawati Soekarnoputri.

“Yang saya hormati kepada seluruh partai pengusung saya, dan tidak lupa kepada presiden ke-5,” sebut Prabowo (14/11/2023).

Prabowo dalam pidatonya menyampaikan berterimakasih karena Indonesia adalah negara demokrasi. Sehingga bersama Gibran, ia mendapat kesempatan kembali untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Saya sepakat dengan paslon nomor satu tadi karena Indonesia adalah negara demokrasi.”

“Sehingga mendapat kesempatan kembali untuk berkontestasi dalam pilpres 2024 mendatang.”

Di depan para simpatisan dan calon lain, Prabowo kemudian mengatakan jika Pemilu 2024 ini harus dilandasi dengan kejujuran.

“Oleh karena itu sistem Pemilu 2024 harus adil dan jujur. Jika tidak jujur maka itu telah mengkhianati demokrasi di negara ini,” tandas Prabowo.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.