Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rusia Lancarkan Serangan Rudal ke Ukraina saat Sang Sahabat Pulang

Petugas penyelamat dan polisi bekerja di lokasi bangunan kamar bacaan lokal yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. (Foto: Layanan pers Kyiv Kejaksaan Negeri/Handout via REUTERS)

Dia menyebut suara sirene serangan udara yang hampir konstan di kota Kramatorsk dan ancaman penembakan.

Kelompok internasional memperkirakan pembangunan kembali Ukraina akan menelan biaya Rp6 kuadraliun atau 2,6 kali lipat produk domestik bruto Ukraina tahun 2022 lalu.

Rusia-China Bersatu

Jamuan Rusia terhadap Xi Jinping seakan mengisyaratkan hubungan diplomatik antar dua negara tersebut.

Bahkan, Putin melontarkan pujian kepada Jinping dengan sebutan teman baik.

Keduanya pun membuat perjanjian kerja sama ekonomi serta mengutuk Barat atas sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia.

Xi Jinping dan Putin: Apa yang bisa diharapkan dari China-Rusia atas perang  di Ukraina? - BBC News Indonesia
Xi Jinping dan Putin. (Foto: SERGEI BOBYLEV/SPUTNIK/KREMLIN POOL/EPA-EFE)

“Sekarang ada perubahan yang belum pernah terjadi dalam 100 tahun. Saat kita bersama, kita mendorong perubahan ini,” terang Xi Jinping.

Putin pun menyetujui ungkapan Xi Jinping tersebut.

“Saya setuju,” ujar Putin.

Meski begitu, selama kunjungannya ke Rusia, Xi Jinping justru tidak mengatakan apapun mengenai perang Ukraina.

Terlebih, China mengklaim bahwa negaranya tidak memihak manapun.

Di sisi lain, Gedung Putih mendesak China untuk menekan Rusia agar mundur. 

Washington juga mengkritik waktu kunjungan Xi Jinping ke Rusia yang hanya berjarak beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas tuduhan kejahatan perang.

China sendiri telah mengusulkan rencana perdamaian untuk Ukraina yang sebagian besar ditolak oleh Barat karena dianggap tidak jelas dan buruk. 

Sementara itu, Ukraina mengatakan tidak akan ada perdamaian kecuali Rusia menarik diri dari tanah yang diduduki.

Tetapi, Moskow malah menyebut Kyiv harus mengakui kenyataan yang ada bahwa selama invasi Rusia berhasil mencaplok seperlima dari negara tersebut. (spm/fau)