Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Saka Bakti Husada Berkontribusi untuk Indonesia Sehat, Wamenkes Sampaikan Dua Amanat Penting

Saka Bakti Husada Berkontribusi untuk Indonesia Sehat, Wamenkes Sampaikan Dua Amanat Penting
Pelatihan upaya pertolongan dan bantuan kesehatan oleh Saka Bakti Husada. (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM – Peringatan Hari Saka Bakti Husada ke-38 diselenggarakan baru-baru ini di gedung Kemenkes, Jakarta dengan dihadiri oleh Wakil Menkes Prof. Dr. Dante.

Menurut keterangan pada situs Kemenkes RI, peringatan Hari Saka Bakti Husada 2023 mengusung tema Saka Bakti Husada Tumbuh dan Tangguh Membangun Kesehatan Bangsa. 

Harapannya, anggota Saka Bakti Husada dapat berperan secara aktif dan nyata agar dapat mewujudkan masyarakat Indonesia sehat. Termasuk juga berkontribusi dalam upaya mencapai transformasi kesehatan, khususnya di bidang pelayanan primer.

“Diharapkan tidak sekadar menjadi slogan tapi juga menjadi peningkat motivasi untuk mengambil peran dalam mewujudkan Indonesia sehat,” ungkap Prof. Dante Saksono Harbuwono, dikutip pada Rabu (19/7/2023).

Lebih lanjut, Dante menyampaikan dua pesan penting sebagai amanat yang harus dijalankan oleh pihak Saka Bakti Husada. Adapun dua pesan penting tersebut di antaranya sebagai berikut:

Pelayanan Primer

Dikatakan Dante, pelayanan primer sebagai upaya  transformasi kesehatan merupakan hal pertama yang harus dijalankan oleh anggota Saka Bakti Husada. Dengan memberikan pelayanan primer, maka mereka dapat berkontribusi secara langsung untuk masyarakat Indonesia.

“Saya ingin menitipkan dua amanat bagi Saka Bakti Husada sejalan dengan transformasi kesehatan yang pertama adalah pelayanan primer. Saka Bakti Husada dapat secara nyata ikut mencegah dan memberi edukasi teman sebaya untuk berhenti merokok,” ujar Dante.

Sementara itu, Dante membeberkan fakta mengenai perokok anak yang telah mencapai hingga persentase 10 persen. Hal ini berarti satu dari sepuluh anak sudah merokok. 

Di samping itu, sebanyak 3 dari 4 orang mulai merokok di usia di bawah dari 20 tahun. Diprediksi pada 2023, jumlah perokok anak akan mencapai 16%.

Untuk dapat menanganinya, maka diperlukan upaya untuk mencegah atau meminimalisir agar perokok anak tidak meningkat. 

Selain persoalan jumlah perokok pada anak, program lain untuk kebermanfaatan masyarakat juga dapat dilakukan oleh anggota Saka Bakti Husada. Di antaranya seperti mendeteksi dan memberikan protein hewani bagi penderita stunting, memberikan edukasi imunisasi, dan mencegah obesitas bagi teman sebaya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.