Persiapan Kesehatan Para Jemaah Haji
Sebanyak 50 jemaah risiko tinggi (Risti) di setiap kloter telah melakukan proses identifikasi penyakit.
Bagi jemaah yang berisiko tersebut akan dilakukan monitoring secara berkala oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH).
Upaya ini dilakukan melalui visitasi rutin TKH dan medical check up (MCU) di KKHI, setelah tiba di tanah suci.
Selanjutnya, jemaah yang teridentifikasi berisiko tinggi juga akan dibimbing untuk mengikuti safari wukuf dari hasil pemantauan rutin di kloter dan MCU ketika menjelang Armuzna.
Lebih lanjut, Kapus Liliek mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya sosialisasi dan imbauan kepada jemaah.
Yakni, agar tidak memaksakan diri apabila kesehatannya tidak memungkinkan. Terlebih lagi, ketika bergerak ke Arafah dan Mina untuk dibadalkan ibadahnya.
“Jika jemaah yang dirawat di RSAS nanti badal haji atau safari wukuf akan ditangani oleh pemerintah Arab Saudi. Sedangkan jemaah haji sakit yang dirawat di KKHI Makkah jika memungkinkan diikutkan safari wukuf, bagi yang tidak memungkinkan akan dibadalkan,” jelas Kapus Liliek. (rnh/lfr)