Ma’ruf juga berharap gelaran ATF 2023 dapat melahirkan aksi nyata guna mempercepat kebangkitan sektor pariwisata ASEAN.
“Aksi nyata yang ditandai adanya kerja sama antar pemimpin sektor pariwisata di kawasan ASEAN. Ini dalam kaitannya mempercepat kebangkitan industri wisata dan perjalanan di ASEAN,” terang Ma’ruf.
Ma’ruf juga meminta penyelenggaraan acara berskala internasional di Asean selanjutnya agar diperbanyak. Karena ini bisa membuktikan Asean mampu beradaptasi dan berkompetisi menuju pariwisata yang lebih berkualitas.
“Keberhasilan penyelenggaraan acara internasional juga menjadi salah satu bukti kesiapan negara Asean untuk kembali menjadi magnet wisatawan dunia,” lanjutnya.
Selain itu Ma’ruf mengatakan sektor wisata dapat berkontribusi menegaskan kawasan yang stabil, damai, bermartabat, serta mampu menyokong stabilitas perekonomian dunia.
“Oleh karena itu saya berharap, ATF 2023 menjadi pengobar semangat kebangkitan pariwisata di Asean. Selain menjadi wadah diskusi formulasi kebijakan serta program nyata pengembangan pariwisata yang lebih praktis, terarah dan berorientasi masa depan,” tutupnya.
ATF 2023 digelar selama 2-5 Februari di Yogyakarta guna melanjutkan pembahasan G20 Bali Guidelines, dan menyoroti potensi pariwisata kawasan Asean. (lth/fau)