Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sekjen Desak Dewan Keamanan Atasi Konflik Gaza dengan Pasal 99 Piagam PBB

Sekjen PBB, Antonio Guterres Sumber: Common Dreams

ANDALPOST.COM — Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menggunakan Pasal 99 Piagam PBB, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi konflik yang berkepanjangan di Gaza

Hal ini terjadi karena Dewan Keamanan belum mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata antara Israel, Hamas, dan sekutu masing-masing. 

Pasal 99 memperbolehkan Sekjen PBB untuk memberikan perhatian pada masalah apa pun yang mempunyai “resiko besar runtuhnya sistem kemanusiaan”.

Dewan Keamanan PBB kini bersiap untuk membahas gencatan senjata di Gaza, yang dipicu oleh seruan Guterres mengenai ketentuan yang jarang digunakan ini. 

Surat Sekjen PBB kepada Dewan Keamanan menekankan “risiko parah runtuhnya sistem kemanusiaan di Gaza,” dan menggarisbawahi perlunya intervensi internasional untuk mengatasi krisis yang semakin meningkat.

Melalui akun resminya di ‘X’ yang dulunya adalah Twitter, Antonio Guterres pun mengunggah surat keterangannya pada Rabu (7/12/2023)

“Saya baru saja menerapkan Pasal 99 Piagam PBB – untuk pertama kalinya dalam masa jabatan saya sebagai Sekretaris Jenderal. Menghadapi risiko besar runtuhnya sistem kemanusiaan di Gaza, saya mendesak Dewan untuk membantu mencegah bencana kemanusiaan dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan untuk diumumkan,” ungkap Antonio Guterres. 

Penggunaan Pasal 99 mempunyai arti penting secara diplomatis dan simbolis, karena pasal ini belum pernah digunakan sejak tahun 1989.

Hal ini menggarisbawahi gawatnya situasi di Gaza dan meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak kemanusiaan dari konflik yang berkepanjangan. 

Langkah ini menandakan semakin mendesaknya komunitas internasional untuk bersatu dan mengatasi krisis yang telah berlangsung selama hampir dua bulan ini.

Tanggapan Negatif dari Pihak Israel

Surat keterangan yang dituliskan oleh Sekjen PBB Sumber: Twitter


Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengkritik surat Guterres, dan menggambarkannya sebagai bukti lebih lanjut dari distorsi moral dan biasnya terhadap Israel yang dilakukan Sekjen PBB.

Dinamika politik di sekitar konflik sangatlah kompleks, dan perbedaan perspektif mengenai tindakan yang tepat berkontribusi terhadap tantangan dalam mencapai resolusi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.