Baginya hal ini menjadi pertanda bahwa Sandi seperti tidak bersyukur sudah diterima di partai dengan posisi yang sangat strategis menjadi wakil ketua di Gerindra.
“Orang masuk keluar partai sudah biasa, berpindah partai dah biasa, loncat dari kader partai A ke B sudah sering kita lihat dalam dunia perpolitikan. Tapi ketika loncatan itu dimaksudkan untuk menggapai posisi-posisi baru karena di posisi lama tidak mendapat yang diharapkan, tentu itu bukan bentuk syukur dan terimakasih yang ditunjukkan selama ini,” imbuhnya.
Hengkangnya Sandiaga dua hari lalu menjadi sinyal bahwa niatannya menginginkan kursi RI-2 begitu serius.
Jika dia bertahan di Gerindra hal ini susah didapatkan mengingat mereka getol mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Otomatis tidak mungkin terulang lagi duet Prabowo-Sandi di Pemilu yang akan datang. Justru kursi nomor dua bakal diserahkan ke partai koalisinya.
Rumor berhembus kencang Sandi bakal merapat ke – PPP, mengingat partai tersebut memfasilitasi Sandiaga mendapatkan kursi Cawapres.
Manuver politik yang potensial adalah membawa Sandi untuk bersanding dengan Ganjar lewat koalisi PDIP dengan PPP. (pam/fau)