Diharapkan bulan ini pihak pengurus masjid bisa menyelenggarakan berbagai kegiatan yang lebih semarak. Mengingat saat ini situasi sudah berada di masa endemi Covid-19. Sehingga tidak ada larangan berkegiatan sosial secara ketat seperti tahun sebelumnya.
“Dua tahun kemarin banyak mengalami penurunan jamaahnya karena larangan pemerintah tentang social distancing, dan untuk Ramadhan kali ini jamaah akan makin antusias,” lengkapnya.
Tradisi Menyambut Ramadhan
Sama halnya dengan desa Druwo, masyarakat Dusun Musuk, di Magelang juga punya adat sendiri. Jelang sehari sebelum puasa biasanya para warga secara semarak membersihkan karpet masjid di sungai.
Momentum ini menjadi begitu ramai karena diikuti oleh banyak warga hingga anak-anak.
Mereka juga sekaligus melakukan padusan atau mandi besar untuk menyambut bulan suci Ramdhan 1444 H.
Fikri salah satu tokoh pemuda di Dusun Musuk mengatakan, jika hal ini sudah menjadi adat setiap tahunnya.
“Hal-hal seperti ini sudah sering kita lakukan setiap tahun, turun-temurun dari kakek dan nenek kita,” ungkapnya kepada The Andalpost.com, Rabu (22/3).
“Ini adalah cara kami dalam menyemarakkan bulan suci ramadhan. Sebagai umat yang masih menjunjung tradisi kita juga harus melestarikannya juga, salah satunya padusan ini.”
Sebelumnya juga masyarakat disini melakukan namanya tradisi nyadran. Dimana upacara untuk mendoakan leluhur desa dengan membagikan makanan yang telah diberkati sebagai bentuk rasa syukur. (pam/ads)